Video yang menampilkan sejumlah warga terpaksa menggotong jenazah menuju ke rumah duka akibat jalan rusak parah viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara (Sumut)
Berdasarkan video yang dilihat infoSumut, Sabtu (25/10), terlihat warga berjalan kaki menggotong jenazah memakai kain sarung dan bambu. Kondisi jalan tersebut terlihat rusak parah dan berlumpur hingga tidak bisa dilalui mobil.
Disebutkan bahwa kondisi jalan rusak itu sudah berlangsung bertahun-tahun. Jalan itu sebagian berstatus jalan kabupaten dan sebagian lagi merupakan jalan provinsi.
Kadis Kominfo Asahan Jutawan Sinaga yang dikonfirmasi membenarkan momen tersebut. Menurutnya hal itu terjadi pada Kamis (23/10).
Katanya, saat itu warga sedang membawa jenazah menuju ke rumah duka.
“Berdasarkan laporan lapangan, sebagian akses jalan di wilayah tersebut belum dapat dilalui kendaraan roda empat, terutama ketika kondisi hujan karena permukaan jalan masih berupa tanah dan berlumpur. Dalam situasi tersebut, warga berinisiatif menandu jenazah secara bergotong-royong sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas sosial,” kata Jutawan Sinaga kepada infoSumut, Sabtu (25/10).
Jutawan menjelaskan jika kondisi jalan rusak itu sudah berlangsung lama. Jalan yang rusak parah disebut lebih banyak jalan berstatus provinsi.
“Bagian jalan yang mengalami kerusakan paling berat berada pada ruas dengan status kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara,” jelasnya.
Total panjang jalan itu disebut mencapai 19,3 kilometer. Jalan milik Pemkab Asahan sekitar 2,3 kilometer dan sudah diperbaiki sekitar 700 meter.
“Dari ruas ini, sekitar 700 meter telah ditingkatkan melalui pekerjaan cor beton pada tahun 2024, dan pekerjaan lanjutan direncanakan melalui Perubahan APBD (P-APBD) Tahun 2025,” ucapnya.
Sementara jalan yang menjadi kewenangan Pemprov Sumut mencapai 17 kilometer. Jalan ini dinilai penting sebagai penghubung beberapa desa dan perbatasan Kabupaten Asahan dengan Kabupaten Labuhanbatu Utara.
“Sekitar 17 kilometer sisanya merupakan ruas jalan dengan status kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Ruas ini merupakan jalur penting bagi aktivitas masyarakat pesisir timur Asahan, yang menghubungkan beberapa desa hingga perbatasan Kabupaten Labuhanbatu Utara,” ucapnya.
Pemkab Asahan disebut terus berkoordinasi dengan Pemprov Sumut soal perbaikan jalan itu. Ia menuturkan jika jalan itu sebenarnya masuk ke dalam proyek perbaikan jalan multiyears tahu 2023-2024, namun tidak terealisasi.
“Berdasarkan informasi yang diterima, ruas jalan ini sebelumnya telah direncanakan masuk dalam proyek multiyears Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun 2023-2024, namun belum dapat terealisasi sepenuhnya karena adanya penyesuaian teknis dan prioritas program di tingkat provinsi,” tutupnya.
Wakil Ketua DPRD Asahan Rosmansyah mendorong agar pemerintah memperbaiki jalan di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, yang viral tersebut.
Rosmansyah mengatakan jika Fraksi PDIP DPRD Asahan sudah berulang kali meminta perbaikan jalan di lokasi kejadian. Termasuk juga di beberapa desa lain yang kondisi jalannya memprihatinkan.
“F-PDI Perjuangan sudah menyampaikan berulang kali terkait persoalan Desa Sei Sembilang dan beberapa desa lain yang kondisi infrastruktur jalannya sangat memprihatikan,” kata Rosmansyah kepada infoSumut, Sabtu (25/10/2025).
Mereka juga akan meminta agar perbaikan jalan itu masuk di APBD Asahan 2026. Saat ini masih ada sekitar 1 kilometer lebih jalan berstatus kabupaten di lokasi kejadian yang rusak parah.
“Insyaallah, dalam pembahasan APBD 2026 ini, kami akan memperjuangkan jalan tersebut untuk jalan ruas kabupaten,” ucapnya.
Sementara untuk jalan provinsi, ia berharap Pemprov Sumut memperbaiki jalan demi akses yang mudah bagi masyarakat. Jalan berstatus provinsi di lokasi kejadian mencapai 17 kilometer.
“Untuk jalan ruas provinsi kami berharap Pemerintah Provinsi dapat pula memperbaikinya,” ujarnya.
Minta Pemerintah Perbaiki
“Sekitar 17 kilometer sisanya merupakan ruas jalan dengan status kewenangan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Ruas ini merupakan jalur penting bagi aktivitas masyarakat pesisir timur Asahan, yang menghubungkan beberapa desa hingga perbatasan Kabupaten Labuhanbatu Utara,” ucapnya.
Pemkab Asahan disebut terus berkoordinasi dengan Pemprov Sumut soal perbaikan jalan itu. Ia menuturkan jika jalan itu sebenarnya masuk ke dalam proyek perbaikan jalan multiyears tahu 2023-2024, namun tidak terealisasi.
“Berdasarkan informasi yang diterima, ruas jalan ini sebelumnya telah direncanakan masuk dalam proyek multiyears Pemerintah Provinsi Sumatera Utara tahun 2023-2024, namun belum dapat terealisasi sepenuhnya karena adanya penyesuaian teknis dan prioritas program di tingkat provinsi,” tutupnya.
Wakil Ketua DPRD Asahan Rosmansyah mendorong agar pemerintah memperbaiki jalan di Desa Sei Sembilang, Kecamatan Sei Kepayang Timur, yang viral tersebut.
Rosmansyah mengatakan jika Fraksi PDIP DPRD Asahan sudah berulang kali meminta perbaikan jalan di lokasi kejadian. Termasuk juga di beberapa desa lain yang kondisi jalannya memprihatinkan.
“F-PDI Perjuangan sudah menyampaikan berulang kali terkait persoalan Desa Sei Sembilang dan beberapa desa lain yang kondisi infrastruktur jalannya sangat memprihatikan,” kata Rosmansyah kepada infoSumut, Sabtu (25/10/2025).
Mereka juga akan meminta agar perbaikan jalan itu masuk di APBD Asahan 2026. Saat ini masih ada sekitar 1 kilometer lebih jalan berstatus kabupaten di lokasi kejadian yang rusak parah.
“Insyaallah, dalam pembahasan APBD 2026 ini, kami akan memperjuangkan jalan tersebut untuk jalan ruas kabupaten,” ucapnya.
Sementara untuk jalan provinsi, ia berharap Pemprov Sumut memperbaiki jalan demi akses yang mudah bagi masyarakat. Jalan berstatus provinsi di lokasi kejadian mencapai 17 kilometer.
“Untuk jalan ruas provinsi kami berharap Pemerintah Provinsi dapat pula memperbaikinya,” ujarnya.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.






