Kala Kapolrestabes-Angkasa Pura Aviasi dkk Minta Maaf ke Ketua Nasdem Sumut

Posted on

Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menemui Ketua NasDem Sumut Iskandar, Kamis (23/10/2025), pasca insiden salah tangkap di Bandara Kualanamu beberapa waktu lalu. Hanya beberapa jam kemudian, hal serupa juga dilakukan perwakilan Angkasa Pura Aviasi dkk.

Adapun kedatangan Kombes Jean Calvijn menemui Iskandar untuk meminta maaf. Ia datang dengan mengenakan seragam lengkap.

Begitu tiba di kantor DPW NasDem Sumut, Jean Calvijn pun disambut Iskandar dan Wakil Ketua DPRD Sumut yang juga politikus NasDem Ricky Anthony. Lalu, ketiganya bersama rombongan menuju lantai 3 tempat pertemuan berlangsung.

Usai pertemuan itu, Iskandar menjelaskan bahwa mereka membahas soal keamanan Kota Medan. Selain itu, Jean disebut meminta maaf dan permintaan maaf itu juga merupakan pemulihan nama baik Iskandar.

“Dalam pertemuan itu juga beliau menyampaikan permohonan maaf secara langsung dalam insiden salah tangkap tersebut dan tentu saja saya mengapresiasi dan saya menerima permohonan maaf dari Pak Kapolrestabes dan saya menyampaikan bahwa permohonan maaf ini sekaligus juga merupakan pemulihan nama baik saya,” kata Iskandar di Kantor NasDem Sumut.

Dalam pertemuan tertutup yang berlangsung 1 jam lebih itu, Iskandar mengaku meminta Kapolrestabes Medan untuk memberikan sanksi tegas kepada 4 personel yang terlibat salah tangkap. Iskandar juga mengapresiasi kedatangan Jean ke Kantor NasDem Sumut.

“Agar nanti oknum-oknum yang terlibat diberikan sanksi tegas dan beliau juga memahami itu. Saya mengapresiasi bahwasanya Pak Kapolrestabes yang datang hari ini menunjukkan beliau adalah pimpinan yang baik karena ini adalah kesalahan anggotanya,” ucapnya.

Terkait dengan somasi yang dilayangkan Iskandar, ia menilai pihak kepolisian sudah memenuhi hal itu. Sebab sudah ada permohonan maaf dan pemulihan nama baiknya.

Lebih lanjut, Iskandar menuturkan belum pernah dipanggil Propam untuk dilakukan klarifikasi soal peristiwa salah tangkap itu. Sebab ia tidak melakukan pengaduan.

“Saya belum (dipanggil Propam) karena saya kan tidak mengadukan, tapi ini adalah inisiatif dari pihak Polda, inisiatif dari pihak Polrestabes dalam hal ini Pak Kapolda dan Pak Kapolrestabes,” tutupnya.

Sementara itu, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengucapkan terima kasih karena dapat bertemu dengan Iskandar. Ia mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf langsung kepada Iskandar.

“Pertemuan tadi sudah sangat-sangat kekeluargaan, makasih Pak Iskandar, saya diberi kesempatan langsung tadi bertemu dengan beliau berbincang-bincang ringan terkait dengan Kota Medan dan lain-lain, saya dapat bertemu langsung dan menyampaikan permohonan maaf atas insiden kemarin,” kata Kombes Jean Calvijn Simanjuntak di Kantor NasDem Sumut, Kamis (23/10/2025).

Jean menyebutkan jika ia dan Iskandar sepakat untuk menciptakan Kota Medan yang aman. Sehingga dapat dirasakan masyarakat Medan.

“Mudah-mudahan kita sudah sepakat bagaimana ke depannya kita bisa menciptakan Kota Medan aman dan ini dapat dirasakan oleh masyarakat warga Kota Medan,” sebutnya.

Setelah itu, Jean kemudian pamit kepada Iskandar dan meninggalkan Kantor NasDem Sumut. Jean tidak menggubris sejumlah pertanyaan wartawan terkait peristiwa salah tangkap yang dialami Iskandar.

Sebelumnya diberitakan, Iskandar menjadi korban salah tangkap dan dipaksa turun dari pesawat saat hendak berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Soekarno-Hatta, Rabu (15/10) malam. Saat itu ia dipaksa turun oleh pihak Avsec dan maskapai atas permintaan polisi karena nama Iskandar sama dengan buron judi online.

Namun setelah keluar dari pesawat, ternyata sosok Iskandar bukanlah yang dimaksud oleh kepolisian. Iskandar kemudian melayangkan somasi terbuka terhadap empat institusi yakni direksi salah satu maskapai, Kapolrestabes Medan, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan (Kualanamu), dan Kepala Satuan Aviation Security PT Angkasa Pura Aviasi (Kualanamu).

Perwakilan Angkasa Pura Aviasi bersama sejumlah pihak dari Bandara Kualanamu menemui Ketua NasDem Sumut Iskandar. Mereka menyampaikan permohonan maaf atas insiden salah tangkap yang dialami Iskandar.

Pantauan infoSumut, Kamis (23/10/2025), mereka terlihat melakukan pertemuan tertutup selama satu jam sampai pukul 15.05 WIB. Setelah itu, Iskandar bersama sejumlah pihak itu kemudian melakukan konferensi pers bersama.

Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura Aviasi Dedi Al Subur mengaku menyesalkan peristiwa salah tangkap itu. Sehingga mereka datang menemui Iskandar untuk meminta maaf.

“Saya selaku Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola penerbangan, kami secara keseluruhan stakeholder yang ada di Bandara Internasional Kualanamu, khususnya PT Angkasa Pura juga sangat menyesalkan adanya insiden kejadian yang menimpa Pak Iskandar, oleh karenanya kami turut prihatin dan memohon maaf atas kejadian ini sehingga diharapkan semua permasalahan selesai dan nama baik beliau pulih,” kata Dedi Al Subur di Kantor NasDem Sumut, Kamis (23/10/2025).

GM Gapura Angkasa Anggie Budi Pratama juga menyampaikan permohonan maaf di kesempatan itu. Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan ke depannya.

“Dalam kesempatan ini juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian di Rabu (15/10) yang dialami Pak Iskandar, artinya ke depannya kami sudah berkomitmen meningkatkan layanan kita,” ucap Anggie Budi Pratama.

Kabid Keamanan Angkutan Udara dan Kelaikan Udara, Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Muhammar Muchtar juga menyampaikan hal yang serupa. Momentum ini dinilai menjadi pembenahan bagi mereka.

“Berkaca kepada kejadian ini, ini akan menjadi pembehanan daripada kami sebagai pemangku regulator untuk memberikan pelayanan terhadap calon penumpang maupun penumpang,” sebut Muhammar Muchtar.

Sedangkan GM Garuda Indonesia Agny Gallus Pratama sebagai maskapai saat itu juga menyampaikan permohonan maaf. Kedatangan mereka ke Kantor NasDem Sumut juga bagian dari menjalin silaturahmi dan menjelaskan soal peristiwa itu ke Iskandar.

“Kami datang ke sini untuk meminta maaf atas kejadian kemarin itu, perlu diketahui kedatangan kami ke sini untuk meminta maaf dan bersilaturahmi, kami ingin menjelaskan situasi di hari itu dan beberapa hal yang kemudian akan menjadi perbaikan,” ujar Agny Gallus Pratama

Kemudian Ketua NasDem Sumut Iskandar menyatakan bahwa ia telah menerima permohonan maaf perwakilan Angkasa Pura Aviasi bersama sejumlah pihak terkait peristiwa salah tangkap di Bandara Kualanamu. Namun Iskandar memberikan catatan terhadap permohonan maaf itu.

“Saya tentu saja menerima permohonan maaf ini, karena saya menilai permohonan maaf ini merupakan bagian daripada somasi yang kami berikan, yaitu menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan langsung kepada saya,” kata Iskandar di Kantor NasDem Sumut, Kamis (23/10/2025).

Meskipun begitu, ia meminta agar para pihak tersebut melakukan evaluasi secara menyeluruh. Termasuk komitmen untuk menindak petugas yang terlibat dalam peristiwa itu.

“Tapi masih ada satu tuntutan dalam somasi saya, kita minta kepada baik itu dari Garuda, baik itu Gapura, baik daripada Angkasa Pura maupun Otoritas Bandara untuk melakukan evaluasi dan perbaikan, secara menyeluruh dan berkomitmen untuk menindak petugas-petugas yang dianggap lalai sesuai dengan aturan-aturan di masing-masing pihak, ini perlu untuk memberikan efek jera,” ucapnya.

Angkasa Pura Aviasi dkk ke Ketua Nasdem Sumut

Sementara itu, Kombes Jean Calvijn Simanjuntak mengucapkan terima kasih karena dapat bertemu dengan Iskandar. Ia mengaku sudah menyampaikan permohonan maaf langsung kepada Iskandar.

“Pertemuan tadi sudah sangat-sangat kekeluargaan, makasih Pak Iskandar, saya diberi kesempatan langsung tadi bertemu dengan beliau berbincang-bincang ringan terkait dengan Kota Medan dan lain-lain, saya dapat bertemu langsung dan menyampaikan permohonan maaf atas insiden kemarin,” kata Kombes Jean Calvijn Simanjuntak di Kantor NasDem Sumut, Kamis (23/10/2025).

Jean menyebutkan jika ia dan Iskandar sepakat untuk menciptakan Kota Medan yang aman. Sehingga dapat dirasakan masyarakat Medan.

“Mudah-mudahan kita sudah sepakat bagaimana ke depannya kita bisa menciptakan Kota Medan aman dan ini dapat dirasakan oleh masyarakat warga Kota Medan,” sebutnya.

Setelah itu, Jean kemudian pamit kepada Iskandar dan meninggalkan Kantor NasDem Sumut. Jean tidak menggubris sejumlah pertanyaan wartawan terkait peristiwa salah tangkap yang dialami Iskandar.

Sebelumnya diberitakan, Iskandar menjadi korban salah tangkap dan dipaksa turun dari pesawat saat hendak berangkat dari Bandara Kualanamu menuju Soekarno-Hatta, Rabu (15/10) malam. Saat itu ia dipaksa turun oleh pihak Avsec dan maskapai atas permintaan polisi karena nama Iskandar sama dengan buron judi online.

Namun setelah keluar dari pesawat, ternyata sosok Iskandar bukanlah yang dimaksud oleh kepolisian. Iskandar kemudian melayangkan somasi terbuka terhadap empat institusi yakni direksi salah satu maskapai, Kapolrestabes Medan, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan (Kualanamu), dan Kepala Satuan Aviation Security PT Angkasa Pura Aviasi (Kualanamu).

Perwakilan Angkasa Pura Aviasi bersama sejumlah pihak dari Bandara Kualanamu menemui Ketua NasDem Sumut Iskandar. Mereka menyampaikan permohonan maaf atas insiden salah tangkap yang dialami Iskandar.

Pantauan infoSumut, Kamis (23/10/2025), mereka terlihat melakukan pertemuan tertutup selama satu jam sampai pukul 15.05 WIB. Setelah itu, Iskandar bersama sejumlah pihak itu kemudian melakukan konferensi pers bersama.

Angkasa Pura Aviasi dkk ke Ketua Nasdem Sumut

Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura Aviasi Dedi Al Subur mengaku menyesalkan peristiwa salah tangkap itu. Sehingga mereka datang menemui Iskandar untuk meminta maaf.

“Saya selaku Head of Corporate Secretary & Legal PT Angkasa Pura Aviasi selaku pengelola penerbangan, kami secara keseluruhan stakeholder yang ada di Bandara Internasional Kualanamu, khususnya PT Angkasa Pura juga sangat menyesalkan adanya insiden kejadian yang menimpa Pak Iskandar, oleh karenanya kami turut prihatin dan memohon maaf atas kejadian ini sehingga diharapkan semua permasalahan selesai dan nama baik beliau pulih,” kata Dedi Al Subur di Kantor NasDem Sumut, Kamis (23/10/2025).

GM Gapura Angkasa Anggie Budi Pratama juga menyampaikan permohonan maaf di kesempatan itu. Pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan ke depannya.

“Dalam kesempatan ini juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian di Rabu (15/10) yang dialami Pak Iskandar, artinya ke depannya kami sudah berkomitmen meningkatkan layanan kita,” ucap Anggie Budi Pratama.

Kabid Keamanan Angkutan Udara dan Kelaikan Udara, Kantor Otoritas Bandara Wilayah II Muhammar Muchtar juga menyampaikan hal yang serupa. Momentum ini dinilai menjadi pembenahan bagi mereka.

“Berkaca kepada kejadian ini, ini akan menjadi pembehanan daripada kami sebagai pemangku regulator untuk memberikan pelayanan terhadap calon penumpang maupun penumpang,” sebut Muhammar Muchtar.

Sedangkan GM Garuda Indonesia Agny Gallus Pratama sebagai maskapai saat itu juga menyampaikan permohonan maaf. Kedatangan mereka ke Kantor NasDem Sumut juga bagian dari menjalin silaturahmi dan menjelaskan soal peristiwa itu ke Iskandar.

“Kami datang ke sini untuk meminta maaf atas kejadian kemarin itu, perlu diketahui kedatangan kami ke sini untuk meminta maaf dan bersilaturahmi, kami ingin menjelaskan situasi di hari itu dan beberapa hal yang kemudian akan menjadi perbaikan,” ujar Agny Gallus Pratama

Kemudian Ketua NasDem Sumut Iskandar menyatakan bahwa ia telah menerima permohonan maaf perwakilan Angkasa Pura Aviasi bersama sejumlah pihak terkait peristiwa salah tangkap di Bandara Kualanamu. Namun Iskandar memberikan catatan terhadap permohonan maaf itu.

“Saya tentu saja menerima permohonan maaf ini, karena saya menilai permohonan maaf ini merupakan bagian daripada somasi yang kami berikan, yaitu menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan langsung kepada saya,” kata Iskandar di Kantor NasDem Sumut, Kamis (23/10/2025).

Meskipun begitu, ia meminta agar para pihak tersebut melakukan evaluasi secara menyeluruh. Termasuk komitmen untuk menindak petugas yang terlibat dalam peristiwa itu.

“Tapi masih ada satu tuntutan dalam somasi saya, kita minta kepada baik itu dari Garuda, baik itu Gapura, baik daripada Angkasa Pura maupun Otoritas Bandara untuk melakukan evaluasi dan perbaikan, secara menyeluruh dan berkomitmen untuk menindak petugas-petugas yang dianggap lalai sesuai dengan aturan-aturan di masing-masing pihak, ini perlu untuk memberikan efek jera,” ucapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *