Kepala daerah dan wakil kepala daerah di Sumut ramai-ramai bergabung dengan Gerindra. Pengamat menilai jika langkah itu diambil kepala daerah dan wakil kepala daerah untuk back-up politik.
Sekretaris Gerindra Sumut Sugiat Santoso membenarkan jika kepala daerah ramai-ramai masuk Gerindra. Saat ini kepala daerah dan wakil kepala daerah itu sedang proses pembuatan kartu tanda anggota (KTA) Gerindra dan nantinya bakal diumumkan secara resmi.
“Masih proses (mendapatkan KTA Gerindra), nanti secara resmi akan diumumkan siapa-siapa kepala daerah dan wakil kepala daerah yang bergabung,” kata Sugiat Santoso saat dihubungi, Kamis (15/5/2025).
Menurut Sugiat, terdapat sejumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sudah menyatakan bergabung secara lisan. Mereka juga diketahui datang ke Kantor DPD Gerindra Sumut.
“Tapi memang sudah ada beberapa kepala daerah dan wakil kepala daerah yang sudah menyatakan secara lisan menyatakan siap bergabung dengan Gerindra,” ucapnya.
Terdapat 4 kepala daerah dan 4 wakil kepala daerah yang disebut oleh Sugiat. Namun selain itu, masih ada sejumlah kepala daerah dan wakil kepala daerah yang bakal bergabung dengan Gerindra.
“Seperti Bupati Deli Serdang, Bupati Labuhanbatu, Bupati Palas, Wali Kota Padangsidimpuan, beberapa wakil kepala daerah seperti Wakil Bupati Pakpak Bharat, Wakil Bupati Karo, Wakil Bupati Asahan, Wakil Bupati Madina,” ujarnya.
Pengamat politik Universitas IsIam Negeri Sumatera Utara (UINSU) Faisal Riza mengungkapkan sejumlah analisis terkait itu. Fenomena itu dinilai menjadi langkah politik aman kepala daerah dan wakil kepala daerah.
“Saya kira bisa dipahami bahwa fenomena kepala daerah masuk partai Gerindra tersebut merupakan langkah politik aman,” kata Faisal Riza saat dihubungi, Jumat (16/5).
Gerindra sebagai partai berkuasa di Indonesia dinilai menjadi magnet bagi politisi untuk bergabung. Kepala daerah dan wakil kepala daerah itu dinilai membutuhkan back-up politik dalam dukungan anggaran dan kebijakan.
“Maksudnya, Gerindra sebagai partainya Presiden dan partai berkuasa menjadi magnet bagi para politisi untuk bergabung, kepala daerah butuh back-up politik dalam pelaksanaan, dukungan anggaran dan kebijakan yang selaras dengan pemerintah pusat,” ucapnya.
Riza menilai jika politisi membutuhkan kepastian karier politik, sebab tidak semua partai mementingkan kaderisasi. Sehingga kepala daerah dan wakil kepala daerah dinilai melihat ada yang lebih pasti di Gerindra.
“Gerindra dipandang menjadi partai yang lebih potensial dan menjanjikan dalam perhelatan politik Pemilu mendatang. Soal kepastian karier politik juga penting, karena kita tahu partai tidak selalu mementingkan kaderisasi sehingga karir politik politisi tidak tentu. Nampaknya, politisi kepala daerah tersebut melihat ada yang lebih pasti di Gerindra,” tutupnya.