Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau, tercatat hampir 1.000 hektare (Ha). Polisi memastikan hal itu terjadi karena faktor kesengajaan.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan mengatakan pihaknya sudah menelusuri titik kebakaran. Berdasarkan penyelidikan, ia memastikan bahwa karhutla di Riau terjadi karena faktor sengaja.
“Kami bersama labfor mencari titik api, setelah mencari titik api yang bisa kita simpulkan bahwa kebakaran ini adalah disengaja,” ujarnya dikutip infoNews, Selasa (22/7/2025).
Polda Riau, kata Irjen Herry, komitmen kuat penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran hutan baik itu perorangan maupun korporasi. Ia berjanji akan menindak pelaku jika terbukti secara sengaja melakukan aksi pembakaran lahan.
“Mau orang perorangan, mau ada korporasi tetap kita lakukan penegakan hukum dengan adil dan transparan,” imbuhnya.
Namun, dari total 29 tersangka yang ditangkap saat ini belum ditemukan adanya keterlibatan korporasi dalam karhutla tersebut.
“Perorangan,” katanya.
Karhutla di Riau Nyaris 1.000 Hektare
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Dalam catatan BPBD Riau, karhutla terjadi di 12 kabupaten/kota di Riau. Total lahan terbakar mencapai nyaris 1.000 hectare atau naik drastis sekitar 400-an hektare dalam satu pekan.
“Total luasan lahan terbakar 927 hektare lebih,” kata Kabid Kedaruratan BPBD Riau, Jim Ghafur.
Ratusan hektare hutan dan lahan terbakar tersebar di Rokan Hulu 229 Ha, Rokan Hilir 194 dan Kampar 184 ha. Selanjutnya ada Siak 62 Ha, Meranti 54 Ha dan Bengkalis 51 Ha.
Daerah lain adalah Dumai 49 Ha, Pekanbaru 30 Ha, Indragiri Hilir dan Pelalawan 25 Ha. Selain itu Indragiri Hulu 18 Ha dan Kuantan Singingi 3,5 Ha.
“Rokan Hulu paling luas terbakar, yakni 229 Ha lebih. Disusul Rokan Hilir dan Kampar,” kata Jim.