FIFA memperkenalkan Kartu VAR, sebuah terobosan baru untuk Piala Dunia 2026. Lantas, seperti apa Kartu VAR itu?
Dilansir infoSport, Kartu VAR atau disebut Video Support Card (VSC) itu sedang diuji coba FIFA di ajang Piala Dunia U-20 2025 yang tengah berlangsung di Chile. Nantinya hal ini mirip dengan Challenge di olahraga bulutangkis dan tenis.
Pelatih setiap tim akan diberikan dua kartu VAR, yakni ungu dan biru, sebagai pembeda. Kartu ini hanya boleh digunakan oleh pelatih atau staf pelatih senior yang ditunjuk.
Masing-masing tim dari setiap laga mendapat dua jatah challenge. Satu jatah akan hangus jika tantangan tersebut tak berhasil, sementara jika tantangan diterima maka akan tetap utuh.
Pemain juga boleh meminta pelatih mereka untuk melakukan challenge, tetapi syaratnya permintaan harus langsung diajukan sesaat setelah insiden terjadi. Untuk mengajukan challenge secara resmi, pelatih wajib memutar jari di udara lalu menyerahkan kartunya kepada ofisial keempat.
Laga semifinal Piala Dunia U-20 antara Maroko vs Prancis, Kamis (16/10/2025) kemarin jadi uji coba penggunaan VFS . Pelatih Maroko, Mohamed Ouahbi, sempat mengacungkan kartu ungu setelah klaim penalti timnya diabaikan.
Wasit kemudian meninjau tayangan ulang di monitor tepi lapangan, namun tetap tidak mengubah keputusannya. Untung saja Maroko berhasil melaju ke final setelah menang adu penalti.
Kartu VAR ini menimbulkan pro dan kontra. Publik menilai proses peninjauan VAR yang terlalu lama bisa membuat banyak waktu terbuang.
Sejumlah suporter menilai sistem ini justru akan dijadikan alat untuk mengganggu ritme lawan.
“Ini jelas nggak bakal disalahgunakan buat buang-buang waktu…,” ujar akun X @krasmanalderey.
“Tim yang tertinggal menjelang akhir laga bakal asal mengajukan challenge, dan wasit harus pergi ke monitor untuk memeriksa kejadian random,” papar akun X @pincigoat
FVS juga akan diuji coba di Piala Dunia U-17 putra dan putri 2025. Timnas Putra Indonesia U-17 berkesempatan menjajal mekanisme anyar tersebut. Sejumlah negara anggota FIFA juga dijadwalkan ikut ambil bagian dalam uji coba akhir tahun ini atau awal 2026.
FIFA berencana terus memakai FVS pada kompetisi yang hanya disiarkan dengan maksimal empat kamera, berbeda dengan sistem multi-kamera canggih seperti yang dipakai liga-liga top dunia.
Baca selengkapnya