Kasus Kerangka Manusia Dalam Pohon di Sergai Dilimpahkan ke Polres

Posted on

Penanganan kasus kerangka manusia dalam pohon aren dilimpahkan ke Polres Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara (Sumut). Sebelumnya, kasus itu ditangani oleh Poslek Firdaus.

“Ini perkaranya sudah dilimpahkan ke Polres. Iya (polres yang nangani),” kata Kapolsek Firdaus AKP Ahmad Albar saat dikonfirmasi infoSumut, Senin (15/9/2025).

Ahmad menyebut lokasi penemuan kerangka manusia telah dipasangi garis polisi. Selain itu, batang pohon aren yang menyimpan kerangka manusia itu juga telah dibawa ke Polres.

“Sudah (digaris polisi) dan juga pohonnya sudah kita amankan di Polres,” jelasnya.

Penemuan kerangka manusia itu dikait-kaitkan dengan keterangan seorang warga yang mengaku anaknya hilang sekitar 2 tahun lalu. Jarak antara penemuan kerangka dengan rumah warga tersebut hanya sekitar 15 meter.

“Nggak jauh, kurang lebih 15-20 meter lah,” kata Ahmad.

Ahmad menjelaskan bahwa anak warga yang hilang itu bernama M Yudha (23). Pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah kerangka itu merupakan Yudha atau tidak. Sejauh ini, pihak kepolisian masih menyelidikinya.

Namun, saat ditemukan itu, bagian kerangka tersebut masih utuh.

“(Kerangka) lengkap, utuh, tapi sudah berserakan,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, penemuan kerangka manusia dalam pohon aren di Sergai masih menjadi misterius. Kerangka manusia itu ditemukan di Dusun I Desa Pematang Ganjang, Kecamatan Sei Rampah, Selasa (9/9).

Selain kerangka, ada sejumlah barang-barang milik korban yang juga ditemukan di dalam pohon itu. Barang-barang itu yakni celana panjang warna hitam, baju biru bertuliskan ‘just run’, satu handphone merek Nokia dan gelang aluminium silver.

Polisi turun ke lokasi untuk menyelidiki peristiwa itu. Kemudian tulang belulang tersebut dibawa ke RS Bhayangkara TK II Medan untuk diautopsi.

Sejauh ini, pihak kepolisian belum bisa memastikan apakah tulang belulang itu menjadi korban pembunuhan atau tidak. Selain itu, identitas kerangka itu juga belum bisa dipastikan.

Polisi juga mengirimkan sampel kerangka manusia itu ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri di Jakarta. Sampel DNA itu nantinya akan dicocokkan dengan DNA warga yang mengaku kehilangan anaknya sekitar dua tahun lalu. Pemeriksaan DNA itu membutuhkan waktu cukup lama.

“Yang lama tes DNA-nya, nanti DNA-nya dibawa ke Jakarta ke Puslabfor Polri,” kata Kasat Reskrim Polres Sergai Iptu Binrod Situngkir saat dikonfirmasi infoSumut, Sabtu (13/9).