Harga tandan buah segar (TBS) maupun di Sumut melemah sejak beberapa pekan belakangan. Harga TBS saat ini bertahan pada posisi Rp 3.300 per kg.
Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut Gus Dalhari Harahap mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi melemahnya harga TBS sawit di Sumut.
“Ini akibat resiko perpecahan di beberapa negara yang mengakibatkan terdeprisiasinya (menyusut) nilai mata uang sehingga membuat harga CPO ataupun TBS turun,” ungkap Gus kepada infoSumut, Rabu (11/6/2025).
Selain itu, Gus juga menyebut bahwa melemahnya nilai turunan kelapa sawit ini juga pengaruh dari panen minyak nabati selain dari kelapa sawit.
“Panennya minyak nabati lain yang bisa mensubsitusi sawit ikut juga menurunkan harga CPO,” tuturnya.
Gus mengakui dirinya tidak dapat memprediksi rentang waktu lesunya CPO ataupun TBS di Sumut. Ia berharap harga TBS maupun CPO dapat meningkat.
“Dengan terjadinya beberapa pertemuan pemimpin negara untuk tujuan perdamaian diharapkan dapat memperbaiki mata uang yang akan berdampak pada harga CPO yang langsung bisa mendongkrak harga TBS di tingkat petani,” ucap Gus.
“Diharapkan pekan ini ke depan harga CPO dan TBS di tingkat petani dapat naik,” pungkasnya.
Berdasarkan data dari Dinas Perkebunan (Disbun) Sumut, Rabu (11/6) harga TBS kelapa sawit periode 11-17 Juni 2025 sebesar Rp 3.315 per kg, turun dibanding harga sebelumnya yang berkisar Rp 3.327 per kg.
Sementara itu, harga CPO saat ini berada di harga Rp 13.457. Terpantau, harga CPO mengalami kenaikan dibanding sebelumnya yang berada di harga Rp 13.382.
Disbun Sumut juga mematok harga kernel lokal pada periode ini sebesar Rp 12.127, sama dengan periode sebelumnya.