Presiden Prabowo Subianto membantah langsung isu yang menyebutkan dirinya takut dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menuturkan hubungannya yang baik dengan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) bahkan bersahabat.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat meresmikan pabrik petrokimia milik PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) di kawasan industri Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Prabowo sebenarnya mengundang Jokowi karena proyek tersebut merupakan salah satu capaian di masa pemerintahan Jokowi.
“Seharusnya, kemarin saya minta undang Presiden Jokowi karena bagaimanapun ini salah satu prestasi beliau. Ini dimulai zaman beliau juga, hasil kesepakatan hasil lobi beliau dengan pimpinan Korea. Jadi sepantasnya beliau ke sini,” kata Prabowo dilansir infoNews, Jumat (7/11/2025).
Namun, Jokowi tidak dapat hadir dalam acara tersebut. Prabowo mengungkapkan bahwa Jokowi sudah meneleponnya untuk menyampaikan permohonan maaf.
“Tapi beliau minta maaf, beliau telepon saya beliau tidak bisa hadir dan saya kita juga sampaikan kita maklumi,” katanya.
Prabowo juga menanggapi isu yang menyebut dirinya takut terhadap Jokowi. Ia dengan tegas membantah hal itu dan menegaskan bahwa Jokowi tidak pernah menitipkan apa pun kepadanya.
“Saya bukan Prabowo, apa, takut sama Jokowi, ‘Prabowo masih dikendalikan oleh Pak Jokowi’. Nggak ada itu. Pak Jokowi itu ndak pernah nitip apa-apa sama saya. Ya, saya harus katakan yang sebenernya. Kan begitu,” ujar Prabowo.
Lebih lanjut, Prabowo menegaskan kedekatannya dengan Jokowi dan menyebut bahwa hubungan mereka didasari hopeng atau persahabatan.
“‘Pak Prabowo takut sama Pak Jokowi’… nggak ada itu. Untuk apa saya takut sama beliau. Aku hopeng sama beliau, kok takut,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Prabowo mengajak masyarakat untuk mengakui berbagai capaian selama 10 tahun kepemimpinan Jokowi, yang bahkan mendapat pengakuan dari dunia internasional.
“Sudahlah, Saudara-saudaraku. Beliau memimpin 10 tahun, diakui dunia bagaimanapun. Inflasi di bawah beliau cukup bagus. Pertumbuhan bagus. Come on. Harus kita…, yang benerlah, yang jujurlah. Ngono ya ngono. Ya, Pak Andra Soni, bener nggak? Gimana itu bahasa Banten? Ngono ya ngono,” imbuh Prabowo.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Ia juga mengingatkan pentingnya menghormati jasa semua pemimpin bangsa, karena tidak ada sosok yang sempurna.
“Tapi bagaimanapun, saya ingatkan generasi penerus, saya ingatkan masyarakat Indonesia, marilah kita pandai-pandai menghormati jasa-jasa semua tokoh, jasa-jasa semua pemimpin,” kata Prabowo.
“Pemimpin itu manusia, apakah pemimpin mahaparipurna, ya tidak, pemimpin pasti ada kekurangan, tapi pada esensinya, marilah kita punya rasa keadilan di hati kita, marilah kita menjadi manusia yang jernih, marilah kita menghormati orang tua, menghormati semua yang berjasa,” imbuhnya.
Di akhir sambutannya, Prabowo mengutip pepatah Jawa mikul dhuwur mendhem jero, yang berarti menaruh hormat tinggi kepada orang lain.
“Tradisi kita, budaya kita, bangsa kita, kita punya budaya, yaitu saya kira di semua suku, ada istilahnya dalam bahasa Jawa itu, mikul dhuwur mendhem jero. Kepada keluarga kita, hal yang baik kita angkat setinggi-tingginya, kalau ada kekurangan ya kita pendem, kita perbaiki, tapi janganlah kita teruskan budaya hujat-menghujat, ejek-mengejek,” katanya.







