Keterangan berbeda yang disampaikan Kapolres Tapsel dengan Kabid Humas Polda Sumut terkait sosok wanita yang berada di mobil dinas Propam Polres ramai dibicarakan. Polisi kemudian memberikan klarifikasi soal hal tersebut.
Bermula dari satu unggahan video yang menampilkan pernyataan dua perwira polisi di dua slide berbeda. Salah satu slide menunjukkan saat AKBP Yasir Ahmadi ketika masih menjabat Kapolres Tapanuli Selatan (Tapsel) mengungkap soal sosok wanita yang berada di mobil dinas propam adalah pacar dari AP (16), anak Plt Kasi Propam Polres Tapsel, Iptu A.
Berdasarkan unggahan yang dilihat infoSumut, Rabu (9/7/2025), terlihat saat AKBP Yasir tengah memberikan keterangan pers kepada sejumlah media. Lalu, saat proses wawancara itu, ada yang menanyakan soal sosok wanita yang bersama dengan AP tersebut. Yasir pun menjawab bahwa itu adalah pacar AP.
“Itu pacar anaknya, anaknya Pak Kasi Propam,” demikian kata Yasir dalam video itu.
Lalu pada slide selanjutnya, ada video saat Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menyampaikan konferensi pers di Polda Sumut yang juga menjelaskan soal sosok wanita itu. Berbeda dengan Yasir, Ferry menyatakan bahwa wanita itu adalah guru AP.
“Keterangan berbeda dua perwira menengah di Sumut soal wanita di mobil dinas. Kabid humas sebut gurunya, kapolres sebut pacarnya,” tertulis di narasi unggahan tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kasi Humas Polres Tapsel AKP Maria Marpaung memberikan klarifikasi. Ia mengatakan bahwa saat kejadian itu Kapolres diminta sejumlah media untuk memberikan keterangan terkait dengan kasus video viral itu.
Saat itu, kata Maria, Yasir belum mendapatkan keterangan yang utuh terkait dengan kejadian itu.
Apalagi, di waktu bersamaan Iptu A juga sedang diperiksa di Polda Sumut karena penanganan kasus itu dilakukan di Bid Propam Polda.
“Kan yang mengklarifikasi di polda kan langsung Propam Polda, yang bersangkutan (Iptu A) kan di situ. Sementara kapolres tidak mengklarifikasi mungkin, karena waktu itu, kasi propam kami susah dihubungi, mungkin karena miskomunikasi saja. Karena didesak terus sama media (untuk memberikan keterangan), bapak kan belum mendapatkan informasi yang seutuhnya,” kata Maria saat dikonfirmasi infoSumut.
Maria menyebut setelah konferensi pers itu, Yasir baru mendapatkan laporan bahwa perempuan itu adalah guru AP. Usai mendapatkan informasi itu, Yasir langsung menghubungi media yang sebelumnya wawancara dengannya agar pernyataannya soal sosok wanita itu, untuk diralat.
“Makanya sudah diklarifikasi ulang sama Pak Kapolres sama TV yang datang waktu konferensi pers, bahwasanya sudah ada kesalahan, tolong diperbaiki, langsung dibilang bapak,” ujarnya.
Maria menjelaskan bahwa wanita dalam mobil itu seorang guru honorer di Kota Padangsidimpuan. Wanita berinisial LS itu juga merupakan guru AP.
“Itu gurunya, memang guru honor itu di Sidimpuan,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menyebut wanita itu adalah guru dari AP. Ferry mengatakan bahwa AP bertemu secara spontan dengan LS di tengah jalan.
“Informasi yang didapatkan, waktu anak tersebut (AP) sedang jalan, dia melihat ada gurunya, itu guru anak yang bersangkutan,” kata Ferry saat konferensi pers, Senin (7/7).
Ferry mengatakan LS dan AP kebetulan hendak ke arah yang sama. Oleh karena itu, AP mengajak LS untuk ikut ke dalam mobil dinas propam itu.
“Kebetulan satu jalur, pas di jalan, dia mengantar gurunya, jadi sekalian dia bawa gurunya, sehingga eksiden terjadi,” jelasnya.
Mantan Kapolres Tapsel, AKBP Yasir meminta maaf soal pernyataan dia sebelumnya yang menyebutkan bahwa wanita yang berada di dalam mobil dinas propam adalah pacar anak Plt Kasi Propam Polres Tapsel. Yasir menyebut yang disampaikannya itu hanya dugaan awal.
Untuk diketahui, Yasir menyampaikan pernyataan itu saat dirinya masih menjadi Kapolres Tapsel. Per 9 Juli 2025, Yasir sudah mengemban jabatan baru sebagai Kabag RBP Rorena Polda Sumut.
Kunjungi situs Giok4D untuk pembaruan terkini.
“Saya mohon maaf jika salah dalam penyampaian kemarin, karena hanya dugaan awal pada saat diwawancara,” kata Yasir, Rabu (9/7/2025).
Yasir mengatakan bahwa setelah didalami, wanita berinisial LS (21) itu adalah guru AP (16), anak Plt Kasi Propam Polres Tapsel Iptu A. Hal itu, kata Yasir, sesuai dengan apa yang disampaikan Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan saat konferensi pers sebelumnya.
“Jadi, saya mengklarifikasi keterangan saya kemarin bahwa yang saya sampaikan itu adalah dugaan awal. Setelah didalami, ternyata status sebenarnya wanita dalam mobil itu adalah guru anak kasi propam. Jadi, apa yang disampaikan kabid humas tersebut bahwa itu adalah gurunya, itulah yang sebenar-benarnya setelah dilakukan pedalaman,” pungkasnya.
Sementara itu, Fhielza Wijaya pemilik mobil yang diduga ditabrak mobil dinas Propam Polres Tapsel ikut buka suara soal sosok wanita yang ada bersama AP (16). Kepada Fielza, AP mengaku wanita yang ada di dalam mobil dinas Propam Polres Tapsel itu bukan gurunya, tetapi kakak sepupunya.
“Mereka (polisi) bilang itu gurunya, sementara pengakuan anak tersebut (AP) ke saya itu kakak sepupunya,” kata Fhielza Wijaya, pemilik mobil yang diduga ditabrak mobil propam saat dikonfirmasi infoSumut, Rabu (9/7/2025).
Fhielza menyebut hal itu disampaikan anak tersebut pada malam kejadian, usai mobil dinas itu dihentikan korban. Hal yang sama, kata Fhielza, juga disampaikan Plt Kasi Propam Tapsel Iptu A saat menghubungi Fhielza pada Senin (7/7) pagi, usai video itu viral.
Namun, saat itu, Iptu A langsung meralat ucapannya itu dan menyebut bahwa wanita itu adalah guru AP. Belakangan, saat mediasi A juga bersitegas bahwa perempuan itu adalah guru AP.
“Waktu ditelepon juga di pagi harinya, orang tua bilang itu kakak sepupunya sampai akhirnya dia meralat lagi kalau itu guru SMP Katolik,” jelasnya.
Fhielza Wijaya juga membantah bahwa mobilnya hanya diserempet mobil dinas Propam Polres Tapsel yang dikemudikan AP. Dia mengatakan bahwa mobilnya menjadi korban tabrak lari.
Baca Selengkapnya di Halaman Selanjutnya….
Fhielza mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (6/7/2025) malam. Saat itu, korban bersama suaminya hendak pergi ke salah satu mal di Jalan KH Zainul Arifin dan melewati Jalan Pandu.
Setibanya di Jalan Pandu simpang Jalan Palangkaraya, mobil propam yang dikemudikan AP (16), anak dari Plt Kasi Propam Polres Tapsel Iptu A itu, keluar dari Jalan Palangkaraya menuju Jalan Pandu, atau tepatnya dari sebelah kanan mobil korban.
Saat itu, dia mengaku sudah mengetahui bahwa yang mengemudikan mobil itu adalah remaja karena terlihat dari kaca mobil propam itu. Selain itu, saat tabrakan itu, AP sudah bersama dengan wanita yang belakangan disebut gurunya itu.
“Jalan Pandu simpang Palangkaraya itu jalannya lancar, nggak macet nggak padat. Posisi saya pelan, dia (AP) keluar dari simpang Palangkaraya itu, saya kan lurus, dia dari kanan saya. Jadi, dia nabrak, bukan menyerempet seperti yang diklarifikasi (polisi). Dia nabrak itu pas di bagian pintu antara penumpang dan sopir, sebelah kanan,” kata Fhielza saat dikonfirmasi infoSumut, Selasa (8/7).
Setelah menabrak itu, AP lalu memundurkan mobilnya. Fhielza mengaku sempat memberikan kode agar AP meminggirkan mobilnya. Namun, nyatanya AP terus melaju kencang meninggalkan mobil korban.
Korban mengaku juga sempat membunyikan klakson dan memanggil-manggil korban, tetapi tidak ada respons. Pada akhirnya, korban memutuskan untuk memvideokan mobil propam itu sambil mengejarnya hingga ke Jalan Cut Mutia.
“Sampai ada kejadian kejar-kejaran sampai di Jalan Cut Mutia, di situ macet, dari macet itu saya turun dari mobil, dia (AP) kejebak macet depan saya, dia sama mobil saya masih ada jarak dua mobil lagi. Saya turun dari mobil saya lari saya kejar mobil dia, saya suruh satpam di situ untuk mengadang karena dia mau kabur,” jelasnya.
Setelah memberhentikan mobil AP, Fhielza lalu mengetok pintu mobil dinas propam itu dan menyuruh AP untuk keluar, tetapi AP tidak mau. Dia menyebut sempat ada warga yang berupaya untuk menghakimi AP, tetapi dilarang oleh Fhielza.
Fhielza pun meminta nomor handphone orang tua AP, tetapi saat itu AP bukan memberikan nomor orang tuanya. AP, kata Fhielza malah memberikan nomor seorang perempuan yang tidak diketahuinya karena tidak merespons saat dihubungi.
Dia memang sempat mengancam akan memviralkan kejadian itu jika memang nomor yang diberikan AP itu bukan nomor orang tuanya.
“Malam pun orang tua itu katanya sudah tahu (soal kejadian), tapi tidak ada yang menghubungi saya, seharusnya kalau sudah viral mereka tahu dong akun yang viral dari mana, ini mereka tidak menghubungi saya sama sekali. Sampai pagi, saya ditelepon jam 8 sama ortunya untuk mediasi, minta maaf, sampai akhirnya pihak kepolisian dari Satlantas datang ke rumah saya minta kronologis segala macamnya dan sampai saya juga ikut ke satlantas, di sana mediasi,” ujarnya.
Dia membantah keterangan pihak kepolisian yang menyebutkan tidak ada bekas tabrakan di mobil korban. Fhielza menyebut mobilnya itu penyok dan ada bekas goresan usai ditabrak AP.
Oleh karena itu, dia membantah kalau peristiwa itu hanya serempetan, seperti yang disampaikan pihak kepolisian.
“Ada bekasnya, iya (terbantahkan) makanya saya bilang banyak kejanggalan. Iya (goresan) karena mobil propam itu kan ada bumpernya, kena itunya, cuman bagian bawah itu ada penyok,” kata Fhielza.
Sebelumnya diberitakan, Iptu A mengaku tidak mengetahui saat anaknya membawa mobil dinas hingga terlibat serempetan dengan mobil lain dan viral di media sosial. Polda Sumut menyebut saat itu Iptu A tengah beristirahat di rumahnya.
“Hasil keterangan, yang bersangkutan tidak tahu kendaraannya dibawa. (Iptu A) lagi istirahat,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan saat konferensi pers di Polda Sumut, Senin (7/7).
Ferry menyebut Iptu A ke Kota Medan dalam rangka tugas dinas ke Polda Sumut. Lalu, saat mobil tersebut diparkirkan di rumahnya di Kota Medan, mobil tersebut dibawa oleh anaknya.
Ferry mengatakan peristiwa dalam video viral itu terjadi di Kota Medan pada 6 Juli 2025. Mobil itu adalah mobil dinas milik Plt Kasi Propam Polres Tapsel Iptu A.
“Jadi, bahwa kejadian tersebut benar kurang lebih hari Minggu 6 juli 2025. Jadi, kendaraan tersebut adalah kendaraan dinas Sie Propam yang digunakan oleh Plt Kasi Propam Tapsel,” kata Ferry.
Dia menyebut dari hasil klarifikasi ke AP, tidak ada tabrak lari seperti yang dinarasikan di video viral itu. Kepada petugas kepolisian, AP mengaku mobil propam yang dibawanya tersebut hanya menyerempet mobil korban.
“Hanya serempetan bumper kiri (mobil propam) dengan pintu sebelah kanan belakang (mobil) korban, tapi setelah dilakukan pengecekan tidak ada goresan (di mobil korban),” ujarnya.
Ferry mengatakan hal itu baru berdasarkan keterangan AP. Sejauh ini, pihaknya masih berupaya untuk menghubungi pihak korban, tetapi belum merespons.
Selain itu kata Ferry, pihak korban juga belum ada membuat laporan terkait peristiwa itu. Belakangan, kasus ini sudah diselesaikan secara damai.