Kebiasaan Tak Cuci Tangan Ternyata Picu Penyakit Jantung

Posted on

Penyakit jantung masih menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia. Namun, tanpa disadari, banyak orang justru memiliki kebiasaan sehari-hari yang bisa memperbesar risiko terkena penyakit ini.

Spesialis jantung, dr Aditya Agita Sembiring, SpJP, menjelaskan bahwa salah satu kebiasaan tersebut berkaitan dengan kebersihan. Banyak masyarakat yang masih makan menggunakan tangan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

“Penyakit jantung rematik (PJR) itu disebabkan oleh kuman spesifik, namanya streptokokus grup A beta-hemolitikus (GAS). Cuman dia, nggak ada kuman lain yang menyebabkan (jantung) rematik,” kata dr Aditya saat ditemui di sela kunjungan Yayasan Jantung Indonesia (YJI) ke RSJPD Harapan Kita, Jakarta Barat, dilansir infoHealth, Kamis (25/9/2025).

Salah satu cara kuman tersebut masuk dalam tubuh adalah melalui tangan yang tidak higienis lalu seseorang makan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

“Di mana kuman ini berada? Di tangan kita. Bagaimana dia bisa masuk ke dalam? Sangat mudah sekali, kebiasaan orang Indonesia, (makan) tanpa cuci tangan,” sambungnya.

Menurut dr Aditya, PJR adalah kerusakan pada katup jantung yang muncul akibat komplikasi dari demam rematik. Jika tidak ditangani segera, kondisi ini bisa berkembang menjadi gagal jantung.

“Dia bisa sembuh sendiri, kebanyakan (pasien) tidak mencari pertolongan, tidak cek ke dokter. Walaupun sudah ada tanda-tandanya, sakit menelan, batuk, demam,” jelasnya.

“Tapi saat infeksi mereda, besok kena lagi beberapa kali, akibatnya bisa menyebabkan ‘full blown’ rheumatic heart disease (RHD),” tambahnya.

Meski begitu, penyakit jantung rematik tidak muncul begitu saja. Awalnya pasien biasanya mengalami ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut, yang kemudian berkembang menjadi demam rematik.

“Begitu rheumatic fever tidak tertangani dengan baik, baru rheumatic heart disease. Itu level paling tinggi,” tegas dr Aditya.

“Beda sekali rheumatic fever dengan rheumatic heart disease. Kalau rheumatic fever minum antibiotik paling lima tahun atau sampai usia 18 tahun, bisa setop obat. Tapi kalau udah kena jantung, maka dia dapat antibiotik seumur hidup,” lanjutnya.

Kuman penyebab PJR ini tidak hanya bisa masuk melalui mulut atau tenggorokan, tapi juga melalui luka di kulit. Hal ini karena bakteri tersebut memang hidup di permukaan kulit manusia.

“Jadi emphasis di higienitas ini sangat penting. Hanya modal mandi yang bersih, pakai alas kaki, sama cuci tangan sebelum memasukkan sesuatu ke dalam mulut, kamu dapat melindungi jantungmu,” tutupnya.