Keluarga Sebut 3 Warga Ditembak di Deli Serdang Dipicu Masalah Pencurian Kopi

Posted on

Tiga warga diduga ditembak menggunakan senjata api (senpi) rakitan hingga satu di antaranya tewas di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut). Peristiwa itu diduga dipicu karena permasalahan pencurian kopi.

Kuasa hukum keluarga dan para korban, Irwansyah Putra Nasution mengatakan kejadian berawal saat korban Hendra Tarigan (53) datang ke warung tuak milik terduga pelaku penembakan inisial MS. Saat itu, Hendra ingin mengajak abangnya yang sedang duduk di warung tersebut untuk pulang.

Untuk diketahui, peristiwa itu terjadi di Sembaikan II, Desa Suka Makmur, Kecamatan Kutalimbaru, Senin (25/8/2025) sekira pukul 22.00 WIB

“Abangnya itu mau minum tuak, dilarang, keluarganya nggak suka abangnya mabuk-mabukan. Jadi, datang ke situ menjemput,” kata Irwansyah saat dikonfirmasi infoSumut, Selasa (26/8).

Irwansyah mengatakan MS tiba-tiba saja menembak korban Hendra dan mengenai bagian kepala. Padahal sebelum penembakan itu, tidak ada cekcok antara korban dengan MS.

“Tanpa basa basi ditembaklah dia (korban). Jadi, ada beberapa momen ini, momen pertama ditembak itu terdengar 3 kali letusan, mungkin bisa saja peluru kedua atau ketiga lah dia (korban) kena,” jelasnya.

Warga yang berada di lokasi pun mengangkat korban menuju mobil. Pada saat yang bersamaan, MS disebut tetap meletuskan tembakan hingga peluru menyerempet bagian bokong korban Rahmat.

Selang sekitar 30 menit, kata Irwansyah, korban Hendrik mendatangi lokasi untuk menanyakan soal kejadian itu. Namun, saat itu, MS kembali masuk ke dalam warung dan mengambil senpi rakitan itu. Lalu, terduga pelaku menembak korban Hendrik.

“Kurang lebih 30 menit, datanglah si Hendrik untuk mencari tahu apa yang terjadi, Hendrik ini teman kerja korban, keluarga juga. Begitu datang ke lokasi, si terduga pelaku masuk ke dalam dan mengambil senjata api rakitan, ditembaknya lah si Hendrik, kena di bagian paha belakang,” ujarnya.

Jadi, kata Irwansyah, ada tiga momen terduga pelaku menembak para korban. Pada momen pertama, MS disebut 3 kali mengeluarkan letusan, momen kedua satu kali letusan, dan pada momen ketiga ada dua kali letusan.

Selang 30 menit setelah penembakan ke Hendrik itu, ada pelaku lain yang membacok korban Ari.

“Si MS pemilik warung, iya (tempat abang korban duduk). Pas kejadian, si korban belum duduk, berdiri pun dia ditembak. Si pelaku pemilik warung, dapat dari mana dia senpi rakitan?,” kata Irwansyah.

Irwansyah mengatakan bahwa para korban bekerja di salah satu ladang kopi. Korban Hendra merupakan penjaga ladang tersebut.

Berdasarkan informasi dari pihak keluarga dan saksi-saksi, terduga pelaku MS ini merupakan penadah kopi curian dari ladang yang dijaga korban.

“Jadi, menurut keterangan saksi, pelaku ini adalah penadah kopi curian. Sejak dijaga sama korban ladang ini, dia (MS) nggak bisa melakukan aksinya lagi. Menurut saya, tapi belum bisa difaktakan, bisa jadi sakit hati karena kelompok lain nggak bisa mengelola lahan ini,” jelasnya.

Dia menduga pelaku yang terlibat dalam kasus itu tidak hanya MS, ada pelaku-pelaku lain yang terlibat dalam kejadian itu. Irwansyah meminta pihak kepolisian segera mengungkapnya.

“Kita duga pelakunya lebih dari satu bukan hanya si eksekutor ini. Dari mana si MS dapat senjata, mana tahu ada yang menyuruh melakukan, atau ada otak pelaku. Kita belum tahu, makanya kita desak penyidik mengungkap ini,” jelas Irwansyah.

Irwansyah memerinci korban tewas bernama Hendra Tarigan (53). Korban ditembak di bagian kepala.

Lalu, korban Hendrik ditembak di paha dan Rahmat terkena serempetan peluru yang mengenai bagian bokongnya. Sementara yang dibacok bernama Ari.

“Satu korban (Hendrik) sedang di RS Bhayangkara, mau dilakukan operasi. Yang diserempet sedang ke Polrestabes mau diambil keterangan,” jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa terduga pelaku penembakan berinisial MS, warga sekitar. Irwansyah menyebut para korban ditembak dari jarak dekat.

“Diduga pelaku MS. Sejauh ini belum tahu ada beberapa pelaku. (Ditembak dari jarak dekat) dekat lah, peristiwa (penembakan) pertama 5 meter, kedua 10-15 meter,” sebutnya.

Kanit Reskrim Polsek Kutalimbaru Ipda A Sinulingga membenarkan informasi kejadian itu. Namun, dia belum bisa memastikan senjata yang digunakan terduga pelaku untuk menewaskan korban.

“Belum tahu kita senjata apa. (Kejadiannya) tadi malam,” kata Sinulingga saat dikonfirmasi.

Diduga Dipicu Permasalahan Kopi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *