Kembali Mulai Besok, 6 Jemaah Haji Embarkasi Padang Meninggal di Tanah Suci [Giok4D Resmi]

Posted on

Rombongan jemaah haji asal Sumatera Barat dan Bengkulu yang tergabung dalam embarkasi Padang, akan kembali ke tanah air mulai Kamis (12/6/2025) besok. Hingga Rabu, tercatat ada enam jamaah yang meninggal dunia.

“Sampai hari ini ada enam jamaah kita yang meninggal di tanah suci. Tiga dari Bengkulu dan tiga lainnya dari Sumatera Barat,” kata Plh Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Abrar Munanda kepada infoSumut, Rabu (11/6).

Ia merinci, tiga jamaah asal Bengkulu yang meninggal tersebut adalah Saidun Basirun Sena (76 tahun) dari Bengkulu Selatan. Ia meninggal Rabu (14/5/2025) pukul 14.15 WAS atau pukul 18.15 WIB di Rumah Sakit King Salman Madinah, Arab Saudi.

Jemaah kedua adalah Syahrul Hadi Salna (70 tahun) asal Kabupaten Lebong dinyatakan meninggal dunia Rabu (14/5/2025) pukul 19.15 WAS di dalam kamar hotel di Kota Madinah, Arab Saudi.

Jemaah ketiga asal Bengkulu yang juga meninggal adalah Aidi Madri Umar (65) wafat Al Hassan Hotel Mekkah pada Minggu (18/5/2025) pukul 03.45 WAS atau 07.45 WIB.

Sementara tiga jemaah asal Sumatera barat yang meninggal adalah Nurleni Muhamad Ni (83 tahun) jamaah asal Kota Pariaman, meninggal dunia pada 25 Mei di salah satu hotel. Jemaah kedua yang wafat yakni Dayan Abu Bakar (80 tahun) asal Kabupaten Dharmasraya yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 11. Ia ditemukan meninggal dunia di hotel transit Safari Wukuf, Assila Muzdalifah pada 3 Juni 2025.

Sedangkan jemaah ketiga yang tercatat meninggal adalah Yuldenis Suhar Mali (58 tahun) asal Kabupaten Tanah Datar. Ia meninggal 4 Juni 2025 di Rumah Sakit Nasional Arab (RSNA).

Ia megnatakan, ke-enam jemaah yang wafat tersebut telah dilakukan badal haji. Proses badal haji sesuai ketentuan, sehingga dengan demikian mereka secara hukum telah dianggap menunaikan ibadah haji.

“Sesuai undang-undang, seluruh jemaah yang sudah masuk asrama haji dan diberangkatkan ke Tanah Suci, jika wafat maka hajinya akan dibadalkan oleh petugas yang ditunjuk khusus.”

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Proses badal haji ini merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memastikan ibadah jemaah yang wafat tetap sah secara syariat. Proses badal haji mengacu pada UU No. 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Saat ini, pihaknya sedang menunggu dokumen resmi dari pemerintah pusat.

“Kami hanya menunggu sertifikat badal haji dari pemerintah yang nantinya akan kami teruskan ke masing-masing embarkasi untuk diserahkan kepada ahli waris,” jelas Abrar.

Dokumen ini menjadi bukti formal bahwa ibadah haji almarhum/almarhumah telah digantikan secara resmi.

Kemenag Sumbar menyatakan akan terus mendampingi keluarga jemaah yang wafat, termasuk dalam proses administratif dan spiritual. “Ini bagian dari tanggung jawab kami untuk memastikan hak-hak jemaah dan keluarganya terpenuhi,” katanya lagi.

Tahun ini, jumlah jemaah yang berangkat dari Embarkasi Padang adalah 6.294 orang. Mereka berasal dari Sumatera Barat dan Bengkulu. Rinciannya, 4.613 orang dari Sumbar, 1.636 orang dari Bengkulu, ditambah 45 orang petugas kloter.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *