Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan adanya peningkatan kasus penyakit seperti influenza, ISPA, dan COVID-19 di berbagai wilayah Indonesia dalam beberapa minggu terakhir. Lonjakan ini diketahui berdasarkan data laporan dari fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang masuk ke Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muhawarman, menyampaikan bahwa tren serupa juga terjadi di sejumlah negara tetangga. Kasus penyakit yang terjadi didominasi varian virus tertentu.
“Kasus juga terjadi di beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand yang disebabkan didominasi virus influenza tipe A,” kata Aji dilansir infoHealth, Kamis (16/10/2025).
Menurut Aji, di negara-negara tropis seperti Indonesia, virus influenza memang beredar sepanjang tahun, tetapi aktivitasnya cenderung meningkat pada periode tertentu.
“Saat ini mulai adanya peralihan ke musim hujan dan kualitas udara yang buruk di beberapa kota di Indonesia,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa peningkatan kasus influenza atau ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) selama musim hujan adalah hal yang lazim. Kondisi suhu udara yang lebih rendah dan kelembapan tinggi memudahkan virus bertahan hidup, berkembang biak, serta menular dengan lebih cepat.
Kemenkes terus melakukan berbagai langkah pencegahan untuk menekan peningkatan kasus penyakit pernapasan ini. Upaya tersebut meliputi pemantauan kasus melalui SKDR dan sistem surveilans sentinel ILI/SARI.
Selain itu, Kemenkes juga akan memperkuat komunikasi risiko kepada masyarakat melalui berbagai kanal media agar masyarakat lebih waspada dan menerapkan pola hidup sehat.
“Terapkan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), konsumsi makanan bergizi, istirahat cukup, rutin aktivitas fisik, jaga kebersihan diri dan lingkungan,” kata Aji.
“Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun (CTPS) atau hand sanitizer. Gunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika di keramaian dan terapkan etika batuk/bersin,” lanjutnya.
Kemenkes juga menganjurkan vaksinasi influenza setiap tahun apabila diperlukan, terutama bagi kelompok yang berisiko tinggi seperti tenaga kesehatan, lansia, ibu hamil, individu dengan penyakit kronis, serta pelaku perjalanan.
Aji menekankan bahwa jika gejala flu semakin berat, masyarakat diimbau segera mencari pertolongan medis di fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.