Sejumlah guru hingga tenaga pendidik di SMK Negeri 3 Pekanbaru ramai-ramai memprotes Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Pekanbaru, Mairustuti. Penolakan itu dilakukan karena kepsek dinilai arogan dan melakukan potongan uang sertifikasi.
Penolakan itu dilayangkan langsung kepada Dinas Pendidikan dan Gubernur Riau Abdul Wahid. Bahkan, sejumlah guru meneken isi surat yang dilayangkan tersebut.
Ada beberapa poin yang dipersoalkan dan tercantum dalam surat yang ditujukan ke Gubernur dan diterima infoSumut. Salah satu poinnya adalah soal arogansi selama menjabat 1 tahun lebih hingga pemotongan sertifikasi guru Rp 100 ribu/semester.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya saat dikonfirmasi melalui telepon belum memberikan jawaban. Padahal, surat itu sudah dilayangkan sejak beberapa waktu lalu karena membuat guru, siswa hingga tenaga pendidik resah.
Sementara itu Gubernur Riau Abdul Wahid memastikan akan mengecek laporan soal keluhan tersebut. Termasuk menyiapkan assesment khusus untuk kepala sekolah agar tak terjadi persoalan selama menjabat.
“Kita pasti cek, saya minta Dinas Pendidikan turun. Itu juga alasan kenapa saya minta ini semua kepala sekolah untuk assessment,” kata Wahid, Kamis (30/10/2025).
Bukan tanpa alasan, Wahid menyebut para kepala sekolah SMA dan SMK sederajat selama ini tidak ada assessment. Sehingga banyak terjadi persoalan hingga pungutan liar.
“Makanya saya minta assessment karena selama ini tidak ada. Soal pungli-pungli itu juga nanti segera ditangani sama Disdik, sudah saya minta cek itu ke SMK 3 sesuai laporan,” kata Wahid.







