Kerap Tak Disadari, 7 Kebiasaan Ini Ternyata Bisa Merusak Ginjal

Posted on

Ginjal mempunyai banyak fungsi penting dalam tubuh, di antaranya ikut membantu mengatur tekanan darah, produksi sel darah merah yang membawa nutrisi penting, dan oksigen ke seluruh tubuh. Ginjal yang bermasalah biasanya ditandai dengan perubahan kuantitas dan warna urine, muntah, pusing, masalah pernapasan, anemia, kelelahan, bau mulut, sering merasa dingin, rasa sakit yang tiba-tiba muncul di dalam tubuh, dan kulit gatal.

Adapun salah satu pemicunya adalah dehidrasi. Ketika tubuh sering kekurangan air, maka darah akan terkonsentrasi sehingga hanya ada lebih sedikit aliran darah ke ginjal.

Tentunya hal itu akan menghambat kemampuan ginjal untuk membuang racun dari tubuh dan semakin banyak menumpuk di dalam tubuh. Setiap harinya jumlah konsumsi air yang direkomendasikan yaitu 10 hingga 12 gelas. Sehingga, tubuh akan terhidrasi dengan baik dan ginjal akan sehat.

Dilansir infoHealth dari Web MD, Ada tujuh kebiasaan yang tidak disadari justru bisa merusak ginjal dan wajib diwaspadai seperti berikut:

Tidak hanya dapat memperburuk tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 sebagai dua penyebab utama penyakit ginjal, tetapi juga dapat mengganggu kerja obat-obatan yang digunakan untuk mengobatinya. Merokok juga memperlambat aliran darah ke ginjal dan bisa memicu masalah ginjal pada orang yang sudah memiliki penyakit ginjal.

Salah satu penyebab utama kerusakan ginjal adalah tidak mengosongkan kandung kemih tepat waktu. Dengan begini, urine akan tetap berada di kandung kemih untuk periode yang lebih lama, memungkinkan mengalikan pembiakan bakteri dalam urine.

Bakteri dapat menyebabkan infeksi saluran kemih atau ginjal. Mempertahankan urine dapat menyebabkan inkontinensia urine dan gagal ginjal karena meningkatkan tekanan pada ginjal.

Semakin sering meminum soda, seseorang semakin rentan mengalami kerusakan ginjal. Dalam sebuah studi, wanita dengan kebiasaan meminum soda memiliki fungsi ginjal 30 persen lebih buruk setelah 20 tahun, dibandingkan dengan wanita yang jarang atau sama sekali tidak meminum soda.

Minuman manis dan soda juga dikaitkan dengan insiden penyakit ginjal yang lebih tinggi.

Jika dikonsumsi secara teratur, obat pereda nyeri yang dijual bebas dalam jumlah besar, seperti asetaminofen, aspirin, naproxen, dan ibuprofen dapat merusak ginjal. Karenanya, lebih baik berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait apa yang dikonsumsi dan berapa dosisnya yang tepat untuk menghindari kerusakan ginjal.

Protein sangat penting untuk pola makan yang sehat. Namun, jika ginjal tidak berfungsi normal, mengonsumsinya terlalu banyak dapat membebani ginjal.

Konsultasikan dengan dokter Anda. Anda mungkin perlu mengonsumsi berbagai jenis protein dalam porsi kecil. Telur, ikan, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan lainnya merupakan sumber yang baik.

Pada sebagian orang, terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat kerusakan ginjal. Garam berlebihan juga bisa menyebabkan batu ginjal, yang pada tahap awal memicu gejala mual, nyeri hebat, dan kesulitan buang air kecil.

Berolahraga terlalu keras dalam waktu yang lama dapat menyebabkan rhabdomyolysis, suatu kondisi saat jaringan otot yang rusak dengan sangat cepat. Kondisi ini melepaskan zat-zat ke dalam darah yang merusak ginjal dan membuatnya gagal berfungsi. Kuncinya, jangan berlebihan.

Tingkatkan intensitas latihan atau berolahraga secara bertahap, jangan tiba-tiba melakukan olahraga berat. Jika memungkinkan, hindari berolahraga di tempat yang panas dan lembap. Temui dokter jika mengalami nyeri otot dan urine berwarna gelap tak berkesudahan.

1. Kebiasaan Merokok

2. Menunda Buang Air Kecil

3. Kebiasaan Mengonsumsi Soda

4. Minum Obat Pereda Nyeri

5. Mengonsumsi Protein Berlebihan

6. Mengonsumsi Terlalu Banyak Garam

7. Overtraining

Protein sangat penting untuk pola makan yang sehat. Namun, jika ginjal tidak berfungsi normal, mengonsumsinya terlalu banyak dapat membebani ginjal.

Konsultasikan dengan dokter Anda. Anda mungkin perlu mengonsumsi berbagai jenis protein dalam porsi kecil. Telur, ikan, kacang-kacangan, dan kacang-kacangan lainnya merupakan sumber yang baik.

Pada sebagian orang, terlalu banyak garam dapat meningkatkan tekanan darah dan mempercepat kerusakan ginjal. Garam berlebihan juga bisa menyebabkan batu ginjal, yang pada tahap awal memicu gejala mual, nyeri hebat, dan kesulitan buang air kecil.

Berolahraga terlalu keras dalam waktu yang lama dapat menyebabkan rhabdomyolysis, suatu kondisi saat jaringan otot yang rusak dengan sangat cepat. Kondisi ini melepaskan zat-zat ke dalam darah yang merusak ginjal dan membuatnya gagal berfungsi. Kuncinya, jangan berlebihan.

Tingkatkan intensitas latihan atau berolahraga secara bertahap, jangan tiba-tiba melakukan olahraga berat. Jika memungkinkan, hindari berolahraga di tempat yang panas dan lembap. Temui dokter jika mengalami nyeri otot dan urine berwarna gelap tak berkesudahan.

5. Mengonsumsi Protein Berlebihan

6. Mengonsumsi Terlalu Banyak Garam

7. Overtraining