Ketua NasDem Sumut Iskandar dipaksa turun dari pesawat dan menjadi korban salah tangkap oleh polisi Polrestabes Medan. Iskandar merasa ia diperlakukan seperti teroris.
Iskandar mengatakan jika peristiwa itu terjadi, Rabu (15/10) malam, saat ia hendak dari Bandara Kualanamu menuju Soekarno- Hatta menggunakan pesawat. Saat itu Iskandar sudah duduk di kursi dan pesawat sudah mau terbang.
“Saya kan duduk di dalam pesawat, ini mau terbanglah dari Medan menuju Jakarta, Garuda pesawat GA193 jam 19.25 WIB, pesawat udah mau terbang ini,” kata Iskandar kepada infoSumut, Kamis (16/10/2025).
Saat itu, datang 4-5 orang ke kursi Iskandar. Ia diminta untuk keluar dengan paksa.
“Tiba-tiba masuk 4-5 orang Avsec termasuk kru maskapai, minta saya keluar, dipaksakan lah saya keluar, keluarlah saya dari pesawat,” ujarnya.
Pihak tersebut mengaku jika kepolisian meminta agar Iskandar dilarang terbang. Sebab, ia disebut menjadi tersangka.
“Ini polisinya masih jauh ini, saya bicara sama pihak Garuda, dikasihlah surat penangkapannya, namanya sama (Iskandar) dari Polrestabes itu kalau nggak salah saya. Nggak ada cek foto, KTP, hanya karena sama nama makanya saya mau ditangkap,” ucapnya.
Pria berpakaian biasa yang diduga polisi kemudian teriak dari jauh jika sosok Iskandar yang ditangkap salah. Pihak Avsec dan maskapai kemudian diminta Iskandar meminta maaf kepada penumpang dan dirinya atas peristiwa itu karena delay selama sekitar 20 menit.
“Saya panggil polisi ‘mana yang ini polisi yang suruh nangkap’, nggak ada yang ngaku lagi baju preman itu,” ungkapnya.
Padahal menurut Iskandar, tidak boleh penumpang ditangkap di dalam pesawat kecuali teroris. Sehingga Iskandar menilai jika ia sudah diperlakukan seperti teroris.
“Aturan penerbangan nggak boleh itu orang ditangkap dalam pesawat, tunggu dia mendarat, di dalam pesawat tidak boleh kecuali teroris karena dicurigai membahayakan penerbangan, jadi saya ini sudah diperlakukan seperti teroris,” ucapnya.
Atas peristiwa itu, Iskandar menilai jika ada unsur kecerobohan dan pelanggaran prosedur. Ia pun melayangkan somasi terbuka kepada pihak maskapai, Kapolrestabes Medan, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II Medan (Kualanamu), dan Kepala Satuan Aviation Security PT Angkasa Pura Aviasi (Kualanamu). Iskandar meminta permohonan maaf terbuka dari keempat institusi itu.
“Somasi ini merupakan langkah awal untuk menegakkan hak-hak klien kami secara sah dan proporsional. Kami tidak akan ragu untuk menempuh jalur hukum apabila tidak terdapat itikad baik dari para pihak yang bertanggung jawab,” salah satu bagian isi dari Somasi.
“Itu kita sudah sampaikan permohonan maaf dari kami, tentunya saya selaku kapolda meminta maaf atas tindakan anggota kami,” kata Whisnu saat diwawancarai, Sabtu (18/10).
Whisnu mengatakan keempat personel tersebut tengah menjalani pemeriksaan di Bidpropam Polda Sumut. Saat ini, pihaknya tengah mendalami soal dugaan kesalahan prosedur yang dilakukan keempat personel tersebut.
Jenderal bintang dua itu mengatakan akan memberikan tindakan tegas.
“Kami melakukan tindakan tegas, saya kira sudah diproses oleh Bidpropam. Ini lagi didalami oleh propam (soal kesalahan prosedur),” jelasnya.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menelepon Ketua NasDem Sumut Iskandar, usai menjadi korban salah tangkap. Calvijn mengucapkan permohonan maaf atas kejadian itu.
“Hasil komunikasi kami dengan Pak Kapolrestabes Medan, beliau sudah langsung bertelepon dengan yang bersangkutan (Iskandar) dan sudah meminta maaf jika ternyata ada tindakan dari personel kami atau anggota Polrestabes yang melakukan kesalahan atau yang tidak berkenan kepada yang beliau,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Jumat (17/10).
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak berencana bertemu dengan Ketua NasDem Sumut Iskandar, usai insiden empat personel Satreskrim melakukan salah tangkap. Calvijn mengaku sudah berkomunikasi juga dengan Iskandar.
“Nanti kita akan ada pertemuan sama beliau (Iskandar), saya sudah komunikasi juga sama beliau, puji Tuhan hasilnya baik,” kata Calvijn usai konferensi pers di Polrestabes Medan, Sabtu (18/10).
Mantan Dirresnarkoba Polda Sumut itu berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan baik.
“Kita akan laksanakan hal-hal yang baik, mudah-mudahan kasus ini bisa selesai dengan baik dan menciptakan Kota Medan yang aman,” jelasnya.
Kapolda-Kapolrestabes Medan Minta Maaf
“Somasi ini merupakan langkah awal untuk menegakkan hak-hak klien kami secara sah dan proporsional. Kami tidak akan ragu untuk menempuh jalur hukum apabila tidak terdapat itikad baik dari para pihak yang bertanggung jawab,” salah satu bagian isi dari Somasi.
“Itu kita sudah sampaikan permohonan maaf dari kami, tentunya saya selaku kapolda meminta maaf atas tindakan anggota kami,” kata Whisnu saat diwawancarai, Sabtu (18/10).
Whisnu mengatakan keempat personel tersebut tengah menjalani pemeriksaan di Bidpropam Polda Sumut. Saat ini, pihaknya tengah mendalami soal dugaan kesalahan prosedur yang dilakukan keempat personel tersebut.
Jenderal bintang dua itu mengatakan akan memberikan tindakan tegas.
“Kami melakukan tindakan tegas, saya kira sudah diproses oleh Bidpropam. Ini lagi didalami oleh propam (soal kesalahan prosedur),” jelasnya.
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak menelepon Ketua NasDem Sumut Iskandar, usai menjadi korban salah tangkap. Calvijn mengucapkan permohonan maaf atas kejadian itu.
“Hasil komunikasi kami dengan Pak Kapolrestabes Medan, beliau sudah langsung bertelepon dengan yang bersangkutan (Iskandar) dan sudah meminta maaf jika ternyata ada tindakan dari personel kami atau anggota Polrestabes yang melakukan kesalahan atau yang tidak berkenan kepada yang beliau,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, Jumat (17/10).
Kapolrestabes Medan Kombes Jean Calvijn Simanjuntak berencana bertemu dengan Ketua NasDem Sumut Iskandar, usai insiden empat personel Satreskrim melakukan salah tangkap. Calvijn mengaku sudah berkomunikasi juga dengan Iskandar.
“Nanti kita akan ada pertemuan sama beliau (Iskandar), saya sudah komunikasi juga sama beliau, puji Tuhan hasilnya baik,” kata Calvijn usai konferensi pers di Polrestabes Medan, Sabtu (18/10).
Mantan Dirresnarkoba Polda Sumut itu berharap kasus ini bisa diselesaikan dengan baik.
“Kita akan laksanakan hal-hal yang baik, mudah-mudahan kasus ini bisa selesai dengan baik dan menciptakan Kota Medan yang aman,” jelasnya.