Kisah Haru Ibu Ikut Wisuda USK Gantikan Anaknya yang Meninggal Dunia

Posted on

Suasana haru menyelimuti wisuda hari kedua di Universitas Syiah Kuala (USK) Aceh. Ketika nama seorang mahasiswa dipanggil, perempuan paruh baya berdiri lalu berjalan layaknya wisudawan. Dia menggantikan anaknya yang sudah almarhum.

Perempuan itu adalah Fitri Ermawati yang menggantikan anaknya Jodi Ramadhansyah. Dia terbang dari Riau ke Aceh untuk mengambil ijazah sang buah hati.

Fitri tak kuasa menahan tangis ketika menerima ijazah dari Rektor USK Prof Marwan dalam prosesi wisuda yang berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam, Banda Aceh, Rabu (28/5/2025). Tak sedikit mahasiswa dan tamu undangan yang ikut meneteskan air mata.

Usai menerima ijazah, Fitri berjalan sambil membawa foto sang buah hati yang mengenakan jas dan selempang. Anaknya menyelesaikan kuliahnya di jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Adik Jodi, M Dwi Fazri Syah, mengatakan, abang kandungnya meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan kerja saat workshop di Tarumajaya, Bekasi, Selasa 25 Maret lalu. Jodi menghembuskan nafas terakhir pada Senin 31 Maret.

“Kecelakaan (kerja) mengakibatkan papa dan abang meninggal dunia. Cita-cita abang Jodi mau jadi pramugara,” kata Dwi dalam keterangan tertulis disampaikan USK.

Rektor Prof Marwan mendoakan almarhum Jodi mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

“Dari perjalanan Jodi kita belajar, bahwa kesungguhan belajar hingga menjadi sarjana layak dijadikan motivasi bersama, untuk tidak lelah berjuang dan menggapai cita-cita,” jelas Marwan.

Kisah lain datang dari Tuanku Muhammad Farras yang menyandang gelar A.Md, Teknik Sipil. Capaiannya istimewa, karena satu-satunya wisudawan disabilitas.

“Saya ingin bermanfaat di bidang yang lebih luas untuk orang banyak, karena selama ini dibantu orang banyak. Jadi saya harus bisa membantu orang banyak,” kata Farras yang mengikuti wisuda dengan menggunakan kursi roda.

Keterbatasan fisik bukan halangan bagi anak dari pasangan Tuanku Edy Rinaldi-Leni Marlina. Di sela-sela kuliah, Farras mengajar siswa SD hingga SMP. Ia juga menjadi guru ngaji bagi anak-anak PAUD. Selain itu, Farras juga punya usaha kue.

“Kedepan saya juga terpikir untuk melanjutkan pendidikan,” ujar Farras.

Rektor Marwan mengungkapkan, rasa salut dan bangga atas capaian segenap wisudawan, terlebih disabilitas. Menurutnya, pendidikan merupakan hak bagi segenap anak bangsa.

“USK sejak lama berada di garda terdepan sebagai kampus yang inklusif, menjadi rumah yang nyaman bagi pendidikan saudara kami yang disabilitas. Kelulusan Farras menjadi salah satu bukti akan itu,” kata Rektor.

Disabilitas Raih Sarjana

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *