Kisah Kasiadi-Puriyanti, Penjual Koran dan Pedagang Gorengan Naik Haji

Posted on

Pasangan suami isti Mohamad Kasiadi (68) dan Puriyanti Rahayu (68), warga Kelurahan Gentong, Kecamatan Gadingrejo, Kota Pasuruan, akan menjalankan ibadah haji tahun ini. Tidak mudah pasangan penjual koran dan pedagang gorengan untuk bisa sampai ke titik ini karena perjuangan yang panjang.

Uang yang didapat dari hasil menjual gorengan dan koran mereka sisihkan dengan niat untuk pergi haji.

“Saya agen koran, buka pagi dan siang tutup. Sementara istri saya berjualan gorengan di samping kios saya,” kata Kasiadi dikutip infoJatim.

Sebelum menjadi agen koran, Kasiadi terlebih dahulu menjadi loper koran sejak 1980-an. Dari satu rumah ke rumah lain didatanginya untuk mengantar koran.

Tidak hanya itu, dia juga bekerja sebagai buruh pabrik. Dari jerih payah itulah, mereka mulai menabung sedikit demi sedikit.

“Awalnya berat, apalagi penghasilan tidak menentu. Tapi kami percaya, asal konsisten dan ikhlas, pasti ada jalan,” katanya.

Keinginan pergi haji muncul setelah melihat kakaknya meninggal dunia. Sang kakak yang memiliki harta yang berlimpah, namun tak bisa menunaikan rukun Islam kelima sampai meninggal.

“Dari situlah saya bertekad mendaftarkan kursi haji,” ceritanya.

Pasangan penjual koran dan pedagang gorengan yang kini naik haji. Ia mendaftar haji dengan biaya Rp 50 juta rupiah. Uang itu dikumpulkan dari hasil menabung dan dana pensiun sebagai buruh pabrik.

“Tahun 2012 kami langsung daftar haji. Yang penting niat dulu, nggak mikir berangkat kapan,” ujar ayah 3 anak itu.

Selama 13 tahun mereka konsisten menabung tanpa bantuan dari lembaga, yayasan, maupun keluarga. Semua biaya ditanggung sendiri, dari uang pendaftaran hingga pelunasan.

Untuk menutupi kekurangan biaya haji, pada 2024 Kasiadi rela menjual satu-satunya mobil keluarga yang selama ini menjadi kenang-kenangan dari hasil kerja keras bertahun-tahun.

“Mobil bisa dicari lagi, tapi kesempatan haji belum tentu datang 2 kali,” kata Puriyanti, sang istri.

Kasiadi juga menceritakan, dirinya telah rutin membagikan koran bekas secara gratis kepada para jemaah saat haul KH Abdul Hamid (Mbah Hamid) Pasuruan.

Pasangan penjual koran dan pedagang gorengan yang kini naik haji.

“Buat saya, itu bentuk syukur atas rezeki yang saya terima. Semoga jadi amal jariah yang terus mengalir,” katanya rendah hati.

Kasiadi dan Puriyanti telah dijadwalkan berangkat haji pada 29 Mei 2025. Tetangga Kasiadi berharap mereka menjadi haji yang mabrur.

“Beliau sangat ulet, telaten, dan juga gigih menabung dari niat baik untuk berangkat haji. Itu adalah salah satu contoh bahwa siapapun bisa menunaikan ibadah haji,” ujar Hariadi, tetangga Kasiadi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *