Bupati Aceh Tamiang Armia Fahmi mengungkapkan pembersihan lumpur di pusat kota sudah mencapai 80 persen. Upaya pemulihan ekonomi di daerah tersebut masih terus dilakukan.
Armia mengatakan, banjir di Aceh Tamiang melanda 216 desa di 12 kecamatan termasuk di pusat pemerintahan hingga perdagangan. Pemerintah setempat disebut berusaha bangkit dalam sebulan dibantu BNPB, TNI-Polri dan berbagai pihak.
“Kami sudah menargetkan satu minggu ibu kota kabupaten harus bersih dari lumpur, Alhamdulillah kemarin kami sudah melihat 80 persen lumpur sudah dapat kami bersihkan di sekitar ibu kota kabupaten. Insyaallah bisa kita selesaikan 2 hari,” kata Armia dalam rapat koordinasi dengan DPR RI di Banda Aceh, Selasa (30/12/2025).
Selain itu, pembersihan pasar juga dilakukan agar pedagang dapat berjualan kembali. Saat ini sudah banyak penjual dadakan yang berjualan sayuran hingga telur di pinggir jalan.
Setelah dibersihkan, para pedagang dadakan akan dipindahkan ke pasar agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Sementara untuk listrik dan jaringan telekomunikasi disebut sudah mulai pulih kembali.
“Untuk tumpukan kayu di pesantren Darul Mukhlisin sudah 85 persen kami angkut. Sekarang ini kayu besar sudah kami singkirkan kami tumpuk di pinggir sungai. Selanjutnya kami mohon fatwa dari Menteri Kehutanan mau diapakan kayu ini, apakah bisa diserahkan kepada kami untuk kami jadikan papan, balok, kusen sehingga ada dokumen kuat untuk kami lakukan hal tersebut,” ujar Armia.
Armia menyebutkan, kondisi perdesaan saat ini belum sepenuhnya pulih. Pihaknya membutuhkan banyak alat berat untuk membersihkan lumpur di pemukiman masyarakat.
