Konflik Israel-Iran: Trump Akui Kesulitan Mendorong Israel Berhenti Serang

Posted on

Konflik antara Israel dan Iran telah berlangsung selama delapan hari terakhir. Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengakui bahwa pemerintahnya mengalami kesulitan untuk mendorong Israel menghentikan serangan terhadap Iran.

“Saya pikir sangat sulit untuk mengajukan permintaan itu sekarang jika ada yang menang,” kata Trump di New Jersey dilansir infoNews dari CNN, Sabtu (21/6/2025).

Trump menjelaskan bahwa posisi Israel dalam konflik saat ini cukup kuat, sehingga tidak mudah bagi AS untuk meminta mereka menghentikan aksi militer. Keunggulan Israel membuat permintaan semacam itu menjadi rumit.

“Agak lebih sulit untuk melakukannya daripada jika ada yang kalah. Namun, kami siap, bersedia, dan mampu. Dan kami telah berbicara dengan Iran dan kita akan lihat apa yang terjadi,” kata Trump.

Ia menilai bahwa performa militer Israel sejauh ini cukup baik, sementara Iran dianggap berada dalam posisi yang lebih lemah. Situasi itu, menurut Trump, menyulitkan upaya untuk menghentikan eskalasi.

“Sangat sulit untuk dihentikan, jika Anda melihatnya – Israel melakukannya dengan baik dalam hal perang. Saya pikir Anda akan mengatakan bahwa Iran melakukannya dengan kurang baik, agak sulit untuk membuat seseorang berhenti,” sambungnya.

Selain itu, Trump juga menyinggung peran diplomatik Eropa dalam menyelesaikan konflik. Ia menyatakan bahwa Iran lebih memilih untuk berbicara langsung dengan Amerika Serikat dibandingkan negara-negara Eropa.

“Iran tidak ingin berbicara dengan Eropa. Mereka ingin berbicara dengan kami. Eropa tidak akan dapat membantu dalam hal ini,” ujar Trump. Konflik Israel-Iran