Peristiwa tak menyenangkan dialami petugas pemadam kebakaran (Damkar) di Deli Serdang saat sedang bertugas memadamkan kebakaran di perusahaan PT Harapan Mitra Miling Sejahtera, Kecamatan Tanjung Morawa. Dua petugas damkar dianiaya sejumlah pria yang diduga sekuriti perusahaan.
Kepala Bidang Damkar, Dinas Damkar dan Penyelamatan Deli Serdang Anwar Siregar menceritakan kronologi penganiayaan yang dialami dua petugas damkar. Ia mengatakan peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Sabtu (19/4).
Anwar menerangkan, awalnya mereka datang ke lokasi setelah mendapat laporan adanya kebakaran. Setiba di lokasi, petugas damkar melihat adanya sambungan listrik yang masih aktif sehingga belum bisa memadamkan api.
“Begitu nyampe, petugas belum bisa nyiram karena mereka lihat masih ada sambungan listrik yang terpasang,” jelasnya.
Lantas petugas damkar pun meminta kepada para pihak perusahaan untuk mematikan aliran listrik. Namun pihak perusahaan mengaku sudah mematikan dan mendesak agar segera dilakukan pemadaman.
Begitu petugas damkar melakukan pemadaman dengan menyemprotkan air ke arah api ternyata terjadi korsleting listrik.
“Setelah koordinasi mereka bilang sudah diputus sambungannya dan mereka desak supaya cepat nyiram supaya jangan merambat apinya, tapi ternyata masih ada sambungan listriknya, akhirnya mengakibatkan anggota kita kena kontak listriknya,” ucapnya.
Akibatnya proses pemadaman pun terhenti karena mengevakuasi petugas yang terkena arus listrik. Hal itu disebut membuat pihak perusahaan emosi lantaran panik melihat kobaran api.
“Di situ berhenti lagi untuk evakuasi anggota yang kena korslet itu, jadi mungkin kepanikan mereka melihat kita jadi emosi berlebihan,” ujarnya.
Anwar mengungkapkan kedua petugas mengalami penganiayaan saat berada di lokasi pengisian air. Sejumlah pria yang diduga sekuriti disebut melayangkan pukulan kepada kedua petugas tersebut.
“Nah itu yang belum tahu pastinya kita, tapi yang jelas pada saat mereka berada di titik pengambilan air itu nggak bisa warga sembarangan masuk, diatur mereka, mungkin pihak sekuriti atau keamanan lah itu (yang melakukan pemukulan),” ungkapnya.
Kata Anwar, petugas damkar mendapat pukulan yang paling keras di bagian kepala saat penganiayaan itu berlangsung.
“Dua orang, kepala (petugas) yang kena paling kuat itu,” kata Anwar Siregar saat dihubungi, Minggu (20/4/2025).
Sementara itu dari foto yang diterima infoSumut, terlihat kedua petugas Damkar juga mengalami luka di bagian leher, tangan, dan kaki. Mereka pun mendapat perawatan medis usai penganiayaan.
Anwar menuturkan jika anggotanya telah membuat laporan ke Polresta Deli Serdang. Dia berharap pelaku meminta maaf kepada petugas Damkar yang dianiaya.
“Iya (membuat laporan ke polisi), kita berharap mereka ada melakukan permintaan maaf lah,” tutupnya.