Fredi Sanjaya (FS), satu dari enam komplotan maling yang ditangkap personel Satreskrim Polres Asahan tewas terkena tembakan polisi yang terjatuh di sawah. Fredi tewas usai terkena tembakan di kepala.
Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Ghulam Yanuar Lutfi menceritakan kronologi kejadian tersebut. Awalnya polisi menangkap keenam pelakau yang telah beraksi di 14 lokasi, seperti di Asahan, Simalungun, Tebing Tinggi, Binjai dan Batu Bara.
Keenam pelaku, yakni Dedi Firmansyah (41), Sayuti alias Agam (45), Sofyan Ginting (33), Pujiono (30), Fitri Susanti (29) dan Fredi Sanjaya (31). Dari keenam pelaku tersebut, empat di antaranya positif narkoba.
“Para pelaku merupakan pelaku kejahatan yang kerap beraksi di wilayah Sumut. Pelaku sudah melakukan tindak pidana pencurian sebanyak 14 TKP,” ujarnya, Jumat (30/5/2025).
Ghulam menyebut salah satu pencurian itu dilakukan para pelaku di toko yang berada di Jalan Budi Utomo, Kecamatan Kisaran Timur pada 20 Mei 2025 sekira pukul 05.15 WIB. Para pelaku membobol toko tersebut dengan cara merusak gembok pintu.
“Pelaku merusak gembok pintu toko, kemudian masuk dan mengambil barang-barang korban berupa 27 tabung gas 3 kg, 29 slop rokok dan 13 bungkus rokok,” jelasnya.
Atas laporan para korban, petugas kepolisian melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku secara bertahap. Awalnya, petugas mengamankan pelaku Dedi Firmansyah pada Minggu (25/5) sekira pukul 05.00 WIB. Dari tangan pelaku, petugas menemukan hp milik salah satu korban.
Berdasarkan pengakuan Dedi, hp tersebut didapatnya dari pelaku Sayuti. Sekira pukul 13.00 WIB, petugas kepolisian menangkap Sayuti di Jalan Jamin Ginting, Binjai Selatan
Sore harinya, petugas bergerak mengamankan pelaku Fredi Sanjaya di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).
“Terhadap tersangka FRS (Fredi), petugas telah memborgol belakang tangan pelaku dan memasukkannya ke bangku bagian tengah mobil. Ketika dilakukan interogasi, pelaku mengakui perbuatannya,” sebutnya.
Lalu, saat petugas membawa Fredi untuk mencari pelaku Pujiono dan Sofyan Ginting, Fredi mencoba kabur dengan cara menendang pintu mobil hingga terbuka dan mengenai bagian kepala salah seorang personel polisi.
Fredi pun bisa keluar dari dalam mobil. Dengan cepat, petugas mencoba mengejar pelaku sambil menembakkan tembakan peringatan sebanyak satu kali ke arah udara.
Fredi Terkena Tembakan di Kepala. Baca Halaman Berikutnya…
Nahas, saat mengejar pelaku, seorang personel polisi terjatuh hingga membuat senjata api yang dipegang personel tersebut mengeluarkan tembakan dan mengenai pelaku.
“Ketika tim melakukan pengejaran dan mencoba melewati parit, salah satu personel Opsnal Satreskrim Polres Asahan tergelincir dan jatuh ke dalam parit air sawah yang mana di saat bersamaan senjata api yang dipegang personel tersebut meletus dan mengenai kepala belakang sebelah kanan tersangka FRS,” kata Ghulam.
Mantan Kasat Reskrim Polres Simalungun itu menyebut pihaknya sempat melarikan pelaku Fredi ke RSU Melati Sergai untuk mendapatkan perawatan. Namun, nahas, nyawa korban tidak tertolong.
“Setelah itu, tim langsung mengamankan tersangka dan membawanya ke RSU Melati untuk dilakukan pemeriksaan medis dan FRS dinyatakan meninggal dunia,” sebutnya.
Belakangan petugas kepolisian berhasil menangkap tiga pelaku lainnya. Selain mengamankan para pelaku, petugas juga mengamankan alat-alat yang digunakan pelaku untuk beraksi, seperti tang dan linggis. Saat ini, kata Ghulam, masih ada satu pelaku berinisial R yang masih diburu.
Ghulam memerinci bahwa para pelaku ini memiliki peran yang berbeda-beda saat melakukan pencurian itu, mulai dari membawa mobil ke lokasi tujuan, mengancam korban menggunakan obeng yang dibalut kain biar seolah-olah senjata api, mencongkel pintu, dan menjual barang curian.
“Total kerugian Rp 1.023.112.000,” pungkasnya.