Kucurkan Rp 20 M Atasi Karhutla Riau, BNPB Minta Penanganan Maksimal

Posted on

Pemerintah mengungkap dana Rp 20 miliar dikucurkan untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto pun meminta penanganan dilakukan maksimal.

Suharyanto awalnya mengungkap berbagai upaya sudah dilakukan untuk menangani kebakaran hutan dan lahan. Salah satunya modifikasi cuaca yang dikakukan sejak Mei-Juli.

Kucuran dana miliaran itu diungkap setelah Kepala Pelaksana BPBD Riau Edy Afrizal meminta bantuan penanganan karhutla di Bumi Lancang Kuning. Khususnya terkait permintaan penambahan perlengkapan dan peralatan karhutla.

“Saran dari Pak Kalaksa ada bantuan untuk kota-kota perlengkapan, tentu saja ini bertahap sesuai kebutuhan. Makanya saya tadi, mohon maaf Pak Edy ya, kemarin kan baru saja dikasih Pak Menko banyak sekali perlengkapan sampai Rp 20 miliar itu nilai uangnya, itu kan sangat besar untuk ukuran kita saat ini. Tolong didistribusikan dulu ke daerah,” kata Kepala BNPB kepada Edy saat paparan, Senin (21/7/2025).

Meskipun begitu, BNPB sudah menambah helikopter untuk waterbombing dan patroli. Penambahan karena satu helikopter bantuan yang ada dalam kondisi rusak.

“Untuk heli kami juga tambahkan heli patroli dan WB sesuai saran Pak Kalaksa. Untuk hari ini ada satu kemarin siaga, tapi rusak. Tetapi kemarin sudah masuk lagi satu heli waterbombing,” katanya.

Selanjutnya, pada Rabu (23/7) mendatang akan ada tiga unit lagi heli waterbombing mendarat di Riau. Dengan begitu ada total lima unit helikopter waterbombing dipakai untuk pemadaman.

“Rabu kita masukkan tiga unit lagi, mudah-mudahan dengan paling tidak tiga, empat ini bisa membantu ketika operasi modifikasi cuacanya tidak menemukan awak untuk dijadikan hujan,” katanya.

Suharyanto juga menegaskan Komandan Satgas Penanganan Karhutla di Provinsi Riau adalah Gubernur Abdul Wahid. Namun karena kesibukan, ia meminta Komandan Korem Wira Bima Brigjen TNI Sugiono, Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Danlanud Marsma TNI Abdul Haris untuk mengambil peran.

“Saya tegaskan di sini, untuk Komandan Satgas Riau adalah Pak Gubernur. Tapi Pak Gubernur kan sibuk, ya enggak mungkinlah. Jadi mohon nanti Pak Kapolda, Danrem, Danlanud berkoordinasi sama Kalaksa ya,” katanya.

Terakhir, jenderal bintang tiga itu meminta semua pihak berkolaborasi menangani kebakaran hutan dan lahan di Riau. Sebab, ada 5 daerah lain yang juga masih butuh perhatian sebagai daerah prioritas karena rawan karhutla.

“Silahkan berkolaborasi Satgas Daerah, ingat bukan hanya Riau yang dipikirkan Kemenhut, Kemen LH, BNPB. Masih ada Jambi, Palembang (Sumsel), Kalbar, Kalsel, Kalteng itu 6 provinsi prioritas yang selalu kebakaran besar karena lahan gambut. Perhari ini Sumut dan Sumbar kebakaran, ini sementara dikesampingkan karena tidak pakai heli,” katanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *