Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan terbaru bertajuk “Keadaan Ketenagakerjaan Indonesia Februari 2025” pada Senin, 5 Mei 2025. Laporan ini mengungkapkan bahwa jumlah pengangguran di Indonesia pada Februari 2025 mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa jumlah pengangguran pada Februari tercatat sebanyak 7,28 juta orang. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar 1,11% dibandingkan Februari 2024.
“Dibandingkan dengan Februari 2024, per Februari 2025 jumlah orang yang menganggur meningkat 83,45 ribu orang yang naik kira-kira 1,11%,” jelasnya dalam konferensi pers, Senin (5/5/2025).
Dalam laporan tersebut, tercatat bahwa tingkat pengangguran pada Februari berada di angka 4,76%. Yang dimaksud dengan pengangguran adalah mereka yang berusia 15 tahun ke atas yang belum bekerja, sedang mencari pekerjaan, tengah menyiapkan usaha baru, telah diterima bekerja namun belum mulai bekerja, atau merasa tidak ada peluang untuk mendapat pekerjaan (putus asa).
BPS menggunakan istilah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebagai indikator untuk mengukur jumlah angkatan kerja yang belum terserap di pasar kerja, yang juga mencerminkan pemanfaatan tenaga kerja yang belum optimal.
Menurut data BPS, tingkat pengangguran laki-laki mencapai 4,98%, lebih tinggi dibanding perempuan yang berada di angka 4,41%. Jika dibandingkan tahun sebelumnya, tingkat pengangguran laki-laki naik sebesar 0,02 persen poin, sedangkan pada perempuan justru turun 0,19 persen poin.
Dari sisi usia, kelompok muda di bawah 24 tahun menjadi penyumbang TPT tertinggi, sedangkan kelompok usia lanjut di atas 60 tahun mencatatkan angka TPT terendah. Berikut rinciannya:
Berdasarkan wilayah, data menunjukkan bahwa pengangguran di daerah perkotaan pada Februari 2025 lebih tinggi dibandingkan perdesaan. TPT di kota tercatat 5,73%, sementara di desa berada di angka 3,33%.
Jika dibandingkan data Februari 2024, tingkat pengangguran di kota turun 0,16 persen poin, dan di desa menurun sebesar 0,04 persen poin.
