Banyak penelitian yang menyebut mengonsumsi kopi baik untuk kesehatan. Menikmati kopi bisa dilakukan dengan cara dingin ataupun panas tergantung selera masing-masing.
Minum kopi panas dan dingin memiliki manfaat masing-masing. Dikutip infoHealth, simak informasi selengkapnya sampai akhir.
Salah satu ciri khas dari kopi panas adalah aromanya yang begitu semerbak. Dalam studi tahun 2008 yang diterbitkan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, ada hubungan antara aroma biji-bijian kopi dan potensi antioksidan atau aktivitas relaksasi stres.
“Karena kopi panas mengeluarkan lebih banyak uap, ada kemungkinan efek ini akan meningkat dengan kopi panas dibandingkan kopi dingin,” kata dokter spesialis jantung Majid Basit.
Namun, ahli jantung tersebut juga menekankan bahwa belum ada penelitian pasti tentang topik ini dan banyak hasil yang mungkin terkait dengan efek plasebo.
Kopi panas mengandung nutrisi penting seperti antioksidan, vitamin, dan mineral. Antioksidannya mengandung asam klorogenat yang menjadikannya alternatif untuk memberi energi dan kewaspadaan.Kendati demikian, penambahan susu, gula, atau krim bisa memengaruhi rasa dan nilai gizi dengan menambah kalori.
Dikutip dari laman Huffpost, sebuah studi di tahun 2018 mengungkap, kopi panas memiliki kadar antioksidan yang lebih tinggi. Sehingga, kopi ini bisa mencegah atau memperlambat kerusakan sel dibandingkan dengan kopi seduh dingin atau cold brew.
Kopi dingin, terutama jika disiapkan dengan es bisa lebih menghidrasi dibandingkan dengan kopi panas. Dikutip dari laman Times of India, penambahan es atau bahan berbasis air membantu meningkatkan asupan cairan yang bisa bermanfaat untuk hidrasi
Sementara itu, kopi panas bisa sedikit membuat dehidrasi. Sebab, kandungan kafeinnya memiliki efek diuretik. Meski demikian, efek ini sedikit dan kopi panas masih bisa berkontribusi pada asupan cairan secara keseluruhan.
Sebagian orang menghindari kopi sebab minuman ini memicu naiknya asam lambung. Secara umum, kopi panas dan dingin memiliki tingkat keasaman yang sama, yaitu berkisar di pH 5-6.
Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kopi seduh dingin memiliki tingkat keasaman yang lebih rendah, Artinya bisa mengurangi iritasi lambung.
Menurut penelitian tahun 2020 oleh American Chemical Society, kopi yang dibuat dengan metode penyeduhan panas mempunyai kadar kafein yang sedikit lebih tinggi dibandingkan kopi seduh dingin. Meski demikian, perbedaan jumlahnya tidak cukup besar.
Secangkir kopi panas rata-rata mengandung sedikit lebih banyak antioksidan dan jumlah kafein yang hampir sama dengan kopi dingin. Secara keseluruhan, penelitian belum mengungkapkan perbedaan besar dalam cara tubuh manusia bereaksi pada kedua kopi tersebut. Jadi, panas atau dingin secara umum baik untuk tubuh.
Selain itu, penggunaan bahan, seperti tambahan bahan berkalori tinggi dari gula atau krim kocok bisa memengaruhi manfaat dari kopi panas maupun dingin. Perlu diingat juga bahwa konsumsi kopi berlebihan bisa memicu masalah pada pencernaan orang-orang tertentu, seperti refluks asam atau sakit perut.