Legenda MU Eric Cantona Sang Pembela Palestina

Posted on

Ucapan legenda Manchester United, Eric Cantona yang penuh empati terhadap Palestina kembali menjadi sorotan. Eric memang sudah berulang kali menyuarakan dukungan serupa terhadap Palestina.

Dalam konser amal Together For Palestine di OVO Arena Wembley pada Rabu (17/9), Cantona turut hadir dan menyampaikan rasa pilunya melihat penderitaan rakyat Palestina. Ia juga mendesak FIFA agar segera memboikot Israel.

“Saya pernah bermain untuk Prancis dan Manchester United. Saya tahu bahwa sepakbola lebih dari sekadar olahraga. Sepakbola adalah budaya, politik, dan kekuatan,” ujarnya.

“Dengan cara suatu negara merepresentasikan dirinya di panggung global, sudah saatnya untuk menangguhkan hak tersebut bagi Israel,” tambahnya.

Ia menyinggung sikap FIFA yang memboikot Rusia karena perang dengan Ukraina empat hari setelah perang berlangsung. Namun Israel tetap masih bisa berkompetisi meski sudah hampir dua tahun memborbardir Palestina.

“Empat hari setelah Rusia memulai perang di Ukraina, FIFA dan UEFA menangguhkan Rusia. Kita sekarang telah memasuki hari ke-716 dari apa yang disebut Amnesty International sebagai genosida. Namun, Israel masih diizinkan untuk berpartisipasi,” ungkapnya lagi.

Ia mendesak FIFA dan UEFA untuk mem-banned Israel dari segala kompetisi internasional, baik di level negara mau pun klub.

“Mengapa? Mengapa ada standar ganda? FIFA dan UEFA harus menangguhkan Israel. Klub-klub di mana pun harus menolak bermain melawan tim Israel. Para pemain yang ada di mana pun harus menolak bermain melawan tim Israel,” tegasnya.

Cantona memang bukan sekali ini saja bersuara lantang. Mantan bintang United era 1990-an tersebut konsisten menunjukkan kepeduliannya terhadap Palestina sekaligus mengecam tindakan Israel. Berbagai tulisannya di media sosial kerap mendapat perhatian.

“Masih adakah yang membela para penjahat ini (Isarel-red)? Masih adakah yang tidak akan mengutuk para penjahat ini? Masih adakah negara yang mempersenjatai para penjahat ini? Masih adakah yang tidak akan menyebut ini genosida? Masih adakah yang tidak akan meneteskan air mata menghadapi kengerian seperti ini?,” tulis Cantona di media sosial pada 2024 lalu.

Setahun sebelumnya, pada 2023, pernyataannya juga sempat viral. Peraih empat gelar Premier League bersama United itu menyerukan “Free Palestine” lewat kalimat yang sarat makna.

“Membela hak asasi manusia Palestina tidak berarti Anda pro-Hamas,” begitu tulisan dalam unggahan Cantona di Instagram.

“Mengatakan “Bebaskan Palestina” tidak berarti kami anti-Semit atau menginginkan hilangnya semua orang Yahudi,”

“Bebaskan Palestina” berarti membebaskan warga Palestina dari pendudukan Israel yang telah merampas hak asasi manusia mereka selama 75 tahun,”

“Bebaskan Palestina” berarti berhenti mengurung 2,3 juta warga Palestina di penjara terbuka terbesar di dunia, yang setengahnya adalah anak-anak,”

“Bebaskan Palestina” berarti mengakhiri apartheid yang diberlakukan oleh pemerintah Israel,”

“Bebaskan Palestina” berarti memberi rakyat Palestina kendali atas infrastruktur utama negara mereka,” tulis Cantona menutup pernyataannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *