Lagu Minang Hilang Baganti Buruak Batuka yang dipopulerkan oleh Rayola tengah menjadi sorotan di media sosial, khususnya TikTok. Penggalan liriknya yang berbunyi ‘Kini nan ditanam tantu nan dituai’ banyak digunakan sebagai backsound video-video yang menyentuh, terutama yang bertemakan cinta, kehilangan, dan penyesalan.
Meskipun viral belakangan ini, lagu ini sebenarnya telah dirilis sejak 5 November 2023. Liriknya yang dalam dan penuh makna membuat lagu ini menyentuh hati banyak orang, terutama mereka yang pernah mengalami pahitnya cinta yang dikhianati.
Malulua da iyo sa abih-abih
Sio-sio da bakandak diri
Maharok nan pai babaliak pulang
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Salahnyo uda juo mambuek luko
Kama baringgah mambagi cinto
Kini nan ditanam, tantu nan dituai
Tampuah lah oi uda, jalan alah talangkah
Di denai hilang, baganti buruak batuka
Cinto putuih, tak baiak dikenang
Kini nan ditanam, tantu nan dituai
Tampuah lah oi uda, jalan alah talangkah
Di denai hilang, baganti buruak batuka
Apo pancarian, itu nan dimakan
Luko dibuek, sakik ditanggungkan
Jikok kini ko uda indak tasuo sanang
Bamohon ka Tuhan, pintaklah ampunan
Menelan itu harus sampai habis
Melupakan itu mesti benar-benar hilang
Sia-sia keinginan dalam diri
Berharap yang pergi akan kembali
Salahmu juga yang membuat luka
Ke sana ke mari kau membagi cinta
Apa yang ditanam, itulah yang dituai
Tempuhlah jalanmu, sebab kau yang melangkah
Bagiku, yang hilang sudah tergantikan
Cinta yang putus tak baik dikenang
Apa yang ditanam, itulah yang dituai
Tempuhlah jalanmu, sebab kau yang melangkah
Bagiku, yang hilang sudah tergantikan
Apa yang dicari, itulah yang kau dapat
Luka yang kau buat, tanggunglah sakitnya
Jika sekarang kau tak temukan bahagia
Berdoalah kepada Tuhan, mintalah ampunan
Lagu ini menceritakan tentang seorang perempuan yang dulunya disakiti oleh pria yang sangat ia cintai. Namun setelah melalui luka dan kesedihan, ia akhirnya bertemu seseorang yang jauh lebih tulus dan mencintainya dengan sepenuh hati.
Sementara itu, si pria yang dahulu menyia-nyiakannya justru tidak bahagia bersama pasangan barunya. Lagu ini menyiratkan pesan karma dan pembalasan kehidupan: apa yang kita tanam, itulah yang kita tuai.