Di tengah gempuran musik modern, lagu-lagu daerah mulai masuk ke telinga generasi muda melalui platform seperti TikTok. Mungkin sebagian orang sudah kerap dengar lagu khas Sumatra Barat yang satu ini, judulnya Mudiak Arau.
Lagu ini bukan lagu baru. Belakangan sound TikTok ‘Mudiak Arau’ kembali banyak didengarkan dan dipakai. Sound ini pernah dipakai dalam video selebgram Fujianti Utami.
Lagu Mudiak Arau kemudian semakin populer setelah penyanyi kondang asal Bukittinggi, Tulus menyanyikan penggalan liriknya saat tengah konser. Selain itu, komika Praz Teguh juga pernah terlihat menyanyikan lagu ini bersama keluarganya.
Pada buku Mengenal Kesenian Nasional 10: Randai oleh M Basrowi, dijelaskan bahwa di Minangkabau terdapat permainan tradisional bernama Randai. Permainan berkelompok sekitar 14-25 orang tersebut menggabungkan seni lagu, musik, tari, drama dan silat menjadi satu.
Dalam sebuah pementasan randai, ada beberapa pemain dan salah satunya memiliki tugas untuk menyanyi. Penyanyi atau tukang dendang haruslah memiliki suara yang bergetar, dan mendayu panjang.
Lagu Mudiak Arau menjadi salah satu irama dalam nyanyian Randai. Lagu ini diketahui diciptakan oleh Ajis Sutan Sati. Berikut liriknya:
Anak urang Sabuik Andaleh
Yo tuan oi
Singgah karumah si Sutan Mudo,
Si Sutan Mudo
Singgah karumah si Sutan Mudo,
Si Sutan Mudo
Bia abih hei bialah tandeh,
Yo tuan oi
Hati den kanai kabaa juo,
Kabaa juo
Hati den kanai kabaa juo,
Kabaa juo
Indak dapek hei musim manyiang,
Yo tuan oi
Musim manuai den nanti juo,
Den nanti juo
Musim manuai den nanti juo,
Den nanti juo
Indak dapek hei tarago bujang,
Yo tuan oi
Baranak ampek den nanti juo,
den nanti juo
Baranak ampek den nanti juo,
Den nanti juo
Anak urang Sabuik Andaleh
Yo tuan oi
Singgah karumah si Sutan Mudo,
Si Sutan Mudo
Singgah karumah si Sutan Mudo,
Si Sutan Mudo
Bia abih hei bialah tandeh,
Yo tuan oi
Hati den kanai kabaa juo,
Kabaa juo
Hati den kanai kabaa juo,
Kabaa juo
Ondeh mandeh sansai badan
Ondeh mandeh sansai badan
Dilansir dari berbagai sumber, lagu Minang Mudiak Arau menceritakan tentang seorang perempuan yang digambarkan sedang menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya. Sang kekasih diceritakan tengah pergi merantau.
Perasaan cintanya yang begitu mendalam, membuat sang gadis memilih untuk setia menanti sang kekasih, tanpa peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan dan dalam kondisi seperti apa pun kekasihnya kelak kembali.
Diceritakan si gadis siap menerima segala kemungkinan, asalkan bisa kembali bersatu dan berada di sisi orang yang dicintainya. Hal ini tergambar dalam salah satu liriknya yakni ‘Indak dapek hei tarago bujang, Yo tuan oi. Baranak ampek den nanti juo, den nanti juo’ yang diibaratkan jika tak dapat bujang, sudah beranak empat pun akan tetap dinanti.
Fenomena viralnya lagu Minang juga membuka ruang pelestarian budaya melalui media digital. Nyatanya di YouTube, juga banyak anak muda yang awalnya tidak mengenal lagu daerah, kini mulai tertarik menyanyikan kembali lagu Mudiak Arau.
Lagu Minang Mudiak Arau banyak dipopulerkan oleh beberapa penyanyi seperti Elly Kasim dan Ria Amelia. Pada video klip Ria Amelia sudah ditonton 5,2 juta orang.
Lagu ini juga dibawakan kembali oleh band anak muda dengan aransemen yang lebih kekinian. Band DPlust membawakan kembali lagu ini dan telah ditonton di YouTube sampai 3,1 juta orang. Jadi, apakah kamu sudah pernah mendengarkan lagu Mudiak Arau?
