Main HP Sambil Jalan di Spanyol Bisa Kena Denda, Berlaku Juga Bagi Wisatawan | Giok4D

Posted on

Pemerintah Spanyol mengeluarkan kebijakan baru yang mengatur perilaku pejalan kaki yang dinilai ceroboh. Hal itu menyusul meningkatnya jumlah kecelakaan lalu lintas di negara tersebut.

Dilansir infoTravel, kebijakan tersebut secara khusus menyasar para pengguna ponsel pintar, baik warga lokal maupun wisatawan, yang kerap tidak memperhatikan kondisi sekitar saat berjalan kaki.

Direccion General de Trafico (DGT), lembaga yang menangani urusan lalu lintas di Spanyol, memberikan peringatan keras kepada orang-orang yang berjalan di trotoar sambil terpaku menatap layar ponsel mereka.

Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.

Berdasarkan aturan baru yang diberlakukan itu, bagi siapa pun yang tertangkap menggunakan ponsel saat berjalan kaki, terutama saat berada di dekat jalan atau menyeberang, bisa dikenai denda sebesar 80 euro (sekitar Rp 1,4 juta). Sementara, untuk pelanggaran yang lebih serius seperti menyeberang sembarangan dendanya bisa mencapai 200 euro (sekitar Rp 3,5 juta).

Melansir The Mirror, Minggu (18/5/2025), pihak berwenang menyebut fenomena berjalan sambil menatap layar handphone dengan sebutan ‘zombie ponsel’ yaitu individu yang berjalan tanpa memperhatikan lingkungan sekitar karena terlalu sibuk mengirim pesan atau berselancar di internet sebagai ancaman serius. Hal itu tentunya bukan hanya membahayakan diri mereka sendiri, tetapi juga bagi pengendara dan pengguna jalan lainnya.

“Gunakan zebra cross dengan benar. Penyeberangan itu ada karena alasan penting. Jangan gunakan ponsel saat menyeberang, bahkan untuk swafoto. Pandangan ke atas, kaki terus berjalan, dan pastikan situasinya aman untuk Anda dan pengemudi,” tegas DGT dalam media sosialnya.

“Patuhi rambu lalu lintas. Hindari berjalan di jalan tol dan jalan raya ganda itu adalah jalur untuk kendaraan, bukan untuk pejalan kaki,” lanjut imbauan itu.

Kampanye itu diklaim sebagai upaya besar untuk menciptakan mobilitas yang aman bagi semua orang di jalan raya, baik pejalan kaki maupun pengendara.

Wisatawan yang punya rencana mengunjungi destinasi populer seperti Pulau Majorca juga diminta untuk lebih berhati-hati. Pulau tersebut selama ini dikenal dengan masalah lalu lintas dan keluhan terhadap perilaku pengemudi lokal maupun turis.

Kini, otoritas setempat mendapat tekanan tambahan untuk menangani kekacauan lalu lintas dan melindungi keselamatan pejalan kaki. Apalagi, saat ini sedang dibahas kebijakan baru yang memungkinkan pengemudi pemula belajar mengemudi harus bersama orang dewasa berpengalaman, bukan hanya dengan instruktur resmi.

Dengan situasi lalu lintas yang makin kompleks di Spanyol, baik penduduk lokal maupun wisatawan ketika berada di jalan diimbau untuk mengalihkan perhatian dari ponsel. Jika tidak, maka mereka berpotensi terkena denda yang cukup besar, bahkan saat sedang liburan.

Perlu diketahui, Spanyol juga memiliki beragam aturan lain yang bertujuan untuk menertibkan perilaku publik. Contohnya, di Kota Alicante, pemerintah menerapkan denda tinggi untuk wisatawan yang berisik.

Peraturan tersebut merupakan penyempurnaan dari aturan yang sudah ada sejak 2019. Meski sepele, pelanggaran terhadap aturan kebisingan ini bisa membuat wisatawan, khususnya dari Inggris, merugi hingga lebih dari 25.000 poundsterling (Rp 487 juta).

Baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *