Malam 1 Suro, Momentum Refleksi Spiritual Masyarakat Jawa

Posted on

Malam 1 Suro dikenal sebagai salah satu malam paling sakral dalam budaya Jawa. Sebab, malam ini sering dijadikan sebagai momen introspeksi dan juga mendekatkan diri dengan Tuhan.

“Dalam budaya Jawa, masyarakat diajak untuk menahan diri, merenung, serta mengevaluasi perjalanan hidup selama setahun ke belakang,” kata Budayawan Suryanto, Kamis (18/12/2025).

Malam ini menandai pergantian tahun baru dalam kalender Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharam dalam kalender Hijriah. Ia menjelaskan, karena dianggap sebagai malam yang penuh gaib, malam ini dijauhi dari perayaan seperti pernikahan atau pesta.

Untuk menyambut Malam 1 Suro biasanya dilakukan berbagai kegiatan mulai dari tirakat, doa bersama, hingga ritual adat seperti jamasan pusaka dan kirab budaya.

Suryanto mengatakan tak hanya di keluarga keraton saja, tradisi Malam 1 Suro juga dijalankan di masyarakat desa.

“Biasanya masyarakat desa melakukan dengan cara yang sederhana seperti menggelar selamatan, pengajian, atau tirakat pribadi,” tuturnya.

Di tengah arus modernisasi, Malam 1 Suro tetap bertahan sebagai simbol kuat identitas budaya Jawa. Tradisi ini mengajarkan pentingnya introspeksi, pengendalian diri, serta penghormatan terhadap warisan leluhur yang terus dijaga dari generasi ke generasi.