Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menegaskan bahwa mata pelajaran Koding-AI akan menjadi pilihan dalam kurikulum tahun ajaran 2025/2026. Kementerian telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Google, demi mendukung penerapan pembelajaran tersebut.
Mu’ti mengakui bahwa kecerdasan buatan (AI) memberikan pendekatan baru yang menarik dalam dunia pendidikan karena kemampuannya yang cepat dalam menyajikan informasi, berbeda dengan metode tradisional seperti membaca buku.
“Kelebihan dari AI adalah bisa memberikan layanan pendidikan yang juga cepat karena akselerasi, akses itu bisa diperoleh murid dibanding dengan dia membaca buku,” kata Mu’ti usai acara Peluncuran Gemini Akademi dan Gerakan Edukreator di Gedung A Kemendikdasmen, Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, dilansir infoInet, Rabu (7/5/2025).
Meski begitu, Mu’ti menekankan pentingnya tetap menjaga kebiasaan membaca buku. Ia berharap ada integrasi antara program Koding-AI dengan peningkatan kemampuan literasi dan numerasi siswa.
“Program ini menurut saya perlu disinkronkan dengan misalnya mendorong murid-murid untuk membaca buku, buku-buku teks,” paparnya..
Mu’ti juga mengingatkan dua kelemahan dari penggunaan AI di dunia pendidikan:
Informasi yang diberikan AI belum tentu sepenuhnya akurat. Karena itu, Mu’ti menekankan bahwa keberadaan guru tetap penting dalam membimbing proses belajar siswa.
“Merekalah yang memahami materi pelajarannya,” jelasnya.
Ketergantungan pada AI dan perangkat digital dikhawatirkan akan membuat minat baca siswa menurun. Mu’ti mendorong agar siswa tetap melakukan aktivitas belajar secara aktif, bukan hanya mengandalkan teknologi.
Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.
“Dorongan untuk mereka bisa melakukan aktivitas-aktivitas pembelajaran. (Sehingga) tidak sepenuhnya bergantung atau hanya menggunakan gawai dan AI itu sendiri,” tandasnya.
Ia menutup pernyataannya dengan menekankan pentingnya keseimbangan antara penggunaan teknologi dan penguatan literasi tradisional. Saat ini, Kemendikdasmen sudah menyelesaikan naskah akademik dan capaian pembelajaran untuk mata pelajaran Koding-AI, serta menunggu terbitnya peraturan menteri sebagai payung hukum implementasinya.