Mayat tanpa kepala ditemukan di Sungai Aek Bolon Kecamatan merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut). Mayat itu diperkirakan sudah lama tewas.
“Kemungkinan itu sudah lama (tewas), sudah rusak (kondisi jasadnya),” kata Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Rasmaju Tarigan, Selasa (22/7/2025).
Rasmaju menjelaskan bahwa jasad korban hanya tersisa dari bagian pinggang hingga kaki, sementara dari pinggang hingga kepala sudah tidak ada lagi. Saat ini, kata Rasmaju, jasad korban itu telah diautopsi.
Pihak kepolisian pun masih menunggu hasil autopsi untuk menentukan identitas dan penyebab kematian korban.
“Posisinya kita temukan kemarin di sungai itu hanya pinggang ke bawah, hanya tinggal kakinya saja lah begitu. Polsek yang nangani, kita (polres) back-up saja. Tapi kemarin hasil dari pemeriksaan itu, belum tahu jenis kelaminnya apa? kemudian itu kenapa (meninggal)?. Hasil autopsi belum keluar, nanti kalau sudah keluar mudah-mudahan kita dapat identitasnya, jenis kelaminnya minimal,” ujarnya.
Kasi Humas Polres Tanah Karo Iptu Pedoman Maha menjelaskan terkait pernyataannya bahwa jasad tersebut berjenis kelamin perempuan, dia mengatakan itu masih dugaan awal. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil autopsi RS Bhayangkara Medan untuk kepastian jenis kelamin korban.
“Jenis kelamin masih kita tunggu hasil forensik. (Mayat berjenis kelamin wanita) itu dugaan karena ada lekuk di antara paha, mungkin anggota di lapangan mengira itu perempuan, tapi masih kita pastikan itu wajib kita tunggu hasil forensik,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, mayat tanpa kepala ditemukan di Sungai Aek Bolon, Desa Pangambatan, Kecamatan merek.
“Saat ditemukan tanpa kepala,” kata Pedoman Maha saat dikonfirmasi infoSumut.
Pedoman mengatakan penemuan itu berawal pada 20 Juli 2025 siang. Saat itu, ada sekitar empat warga yang tengah mencari ikan di aliran sungai tersebut.
Lalu, tiba-tiba salah seorang warga menemukan mayat di tepi sungai itu. Sontak warga tersebut berteriak dan memberitahukannya kepada rekan-rekannya. Setelah penemuan itu, warga tersebut meninggal lokasi dan menuju perkampungan untuk memberitahu warga.
“Saksi bersama rekan-rekannya meninggalkan Sungai Aek Bolon dan melaporkan kejadian tersebut kepada masyarakat Desa Pangambatan,” jelasnya.
Setelah itu, warga lain pun mendatangi lokasi untuk mengecek soal penemuan mayat itu dan tiba di lokasi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat itu, warga pun menemukan mayat tersebut sudah dalam kondisi membusuk.
Selanjutnya, penemuan itu disampaikan kepada Polsek Tigapanah. Namun, karena kondisi sudah menjelang malam dan lokasi penemuan jasad tersebut sangat jauh dari pemukiman warga, maka diputuskan bahwa evakuasi jasad itu dilakukan keesokan harinya.
Pada Senin (21/7), petugas pun turun lokasi dan mengevakuasi mayat tersebut. Selanjutnya, jasad dibawa ke RSU Kabanjahe. Pedoman menjelaskan pihaknya masih menyelidiki soal peristiwa tersebut.
“Masih lidik,” pungkasnya.