Mengapa Generasi Z Sulit Tidur? Penyebab dan Dampaknya baca selengkapnya di Giok4D

Posted on

Tidur menjadi salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Generasi Z (Gen Z). Banyak dari mereka kesulitan untuk tidur tepat waktu dan tidak mendapatkan istirahat malam yang cukup. Meski begitu, masalah ini sebenarnya juga dialami lintas generasi, tergantung pada kebiasaan dan gaya hidup masing-masing.

Namun, sebuah survei menunjukkan bahwa tren gangguan tidur semakin meningkat di kalangan Gen Z, bahkan lebih tinggi dibanding generasi milenial. Survei ini mendefinisikan Gen Z sebagai individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, sedangkan milenial mencakup mereka yang lahir antara 1981 hingga 1996.

“Jarak mereka hanya beberapa tahun, jadi sungguh luar biasa melihat betapa cepatnya perbedaan pola tidur hanya dalam beberapa tahun,” kata psikolog klinis dan Kepala Petugas Klinis Calm Chris Mosunic dalam USA Today, dilansir infoEdu, Jumat (20/6/2025).

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Mosunic menambahkan, meski ada kemiripan, Gen Z cenderung lebih sulit tertidur dibandingkan milenial. Berdasarkan temuan survei, 46 persen Gen Z mengalami kesulitan tidur, sementara hanya 25 persen milenial yang mengalami hal serupa.

Salah satu faktor utama yang membuat Gen Z sulit tidur adalah penggunaan teknologi secara berlebihan. Gen Z tercatat 26 persen lebih mungkin begadang karena menggunakan gadget, dibandingkan milenial yang hanya 28 persen di antaranya mengaku jarang atau tidak merasa terganggu oleh teknologi menjelang tidur.

“(Gen Z) menggunakan teknologi jauh lebih sering sebelum tidur. Jadi, mereka tidur sambil memegang ponsel dan pada dasarnya tidak bisa tidur,” ungkap Mosunic.

Sebuah survei dari American Academy of Sleep Medicine bahkan menemukan bahwa 93 persen Gen Z sering begadang karena asyik bermain media sosial. Kebiasaan ini membuat mereka kerap menunda tidur demi menonton video viral, mengikuti tren TikTok, atau sekadar menelusuri meme lucu-aktivitas yang terus mengaktifkan otak mereka di malam hari.

“Video viral, tarian TikTok yang sedang tren, dan meme lucu adalah hal-hal yang mudah untuk dimasukkan (ke otak), yang membuat pikiran anak-anak tetap aktif di malam hari dan membuang-buang waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk tidur,” kata Dr Anne Marie Morse, dokter spesialis penyakit tidur anak dan anggota Komite Penasihat Kesadaran Publik AASM, dilansir aasm.org.

Teknologi Jadi Penyebab Utama

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *