Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan pemerintah saat ini memprioritaskan perbaikan fasilitas kesehatan di Aceh. Langkah ini dilakukan agar layanan kesehatan di wilayah yang terdampak bencana dapat kembali berjalan dengan optimal.
“Yang kita kejar itu ada dua. Pertama, rumah sakitnya kita hidupkan dulu, ini kan ada 18 (RS), itu masih di Aceh ya. Kalau di Sumatera Barat sama di Sumatera Utara sudah beroperasi semua rumah sakitnya, yang di Aceh ada 18 yang terkena bencana, nah itu rumah sakitnya mau kita hidupkan,” kata Menkes dilansir infoHealt dari Antara News, Selasa (9/12/2025).
Ia menjelaskan hingga kini masih ada enam rumah sakit di Aceh yang belum dapat beroperasi secara penuh. Menkes berharap proses pemulihan dapat segera selesai agar layanan kritis kembali tersedia.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Kebutuhan penanganan cepat sangat penting, terutama bagi pasien yang memerlukan tindakan rutin seperti cuci darah. Mereka bisa membutuhkan prosedur ini beberapa kali dalam sepekan, dan keterlambatan penanganan bisa membahayakan kesehatan.
“Tapi yang masih sangat ketinggalan itu yang di Aceh Tamiang. Nah, itu diharapkan mulai besok instalasi gawat darurat (IGD)-nya sudah bergerak karena kita prioritasnya IGD-nya dulu, jadi perawatan bisa mengejar, kemudian ruang operasi, kemudian yang cuci darah, karena cuci darah itu kalau terlambat bisa berbahaya,” sambung Menkes.
Lebih lanjut, Menkes mengatakan pemerintah juga memprioritaskan penempatan dokter internship di Aceh yang menjadi wilayah paling terdampak. Beberapa daerah bahkan belum bisa dijangkau karena akses masih tertutup akibat bencana.
Ia menyebut sekitar 300 puskesmas mengalami kerusakan, dan 50 di antaranya masih belum dapat diakses. Menkes berharap wilayah-wilayah yang terisolasi segera terbuka agar tenaga kesehatan dan pasokan obat dapat masuk.
“Kebutuhan dokter-dokter itu, terutama di puskesmas-puskesmas yang dekat dengan pusat-pusat pengungsian, dipastikan harus ada. Sebenarnya bukan hanya dokter, melainkan alat kesehatan juga obat-obatannya karena berdasarkan laporan dari Kementerian Pertahanan, banyak penyakit kulit, diare sama infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),” tandasnya.







