Media sosial sempat diramaikan dengan isu Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mandi menggunakan air galon saat kunjungan kerja. Menpar Widiyanti dengan tegas membantah kabar tersebut.
Hal itu disampaikan Widiyanti usai rapat Komisi VII DPR bersama pemerintah terkait pembahasan RUU Kepariwisataan. Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi VII, Saleh Partaonan Daulay, menyinggung soal rumor yang beredar mengenai Menpar tersebut. Ia menyebut popularitas Widiyanti belakangan ini membuat isu yang tidak benar pun ramai diperbincangkan publik.
“Karena Ibu Menteri Pariwisata kita ini makin terkenal belakangan ini saya lihat. Jadi ada di medsos, di apa segala macam, kadang-kadang nggak benar pun diceritakan ya Bu, ya,” ujar Saleh dalam rapat di gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, dilansir infoNews, Senin (29/9/2025).
Saleh menegaskan bahwa Kementerian Pariwisata berhasil mencatat prestasi penting lewat lahirnya RUU Kepariwisataan yang segera disahkan. Ia berharap keberadaan UU baru ini bisa semakin memperkuat posisi pariwisata Indonesia di mata dunia sekaligus mendorong pemberdayaan UMKM dan ekonomi kreatif di berbagai destinasi wisata.
“Tapi insyaallah aman, Bu, jadi ini prestasi dari Menteri Pariwisata sudah melahirkan satu UU dalam 10 bulan terakhir ini. Suatu capaian yang bagus ya, mudah-mudahan secara institusional Kementerian Pariwisata bisa lebih agresif lagi, maju lagi,” ujar Saleh.
Usai rapat, Menpar Widiyanti memberikan klarifikasi terkait isu mandi dengan air galon. Ia menegaskan kabar itu sama sekali tidak benar.
“Oh, itu kan bohong kan, sudah saya klarifikasi dengan Bang Helmy (Yahya) bahwa saya kalau ke daerah itu selalu nginep di hotel. Sekalian juga melihat hotel-hotel di Indonesia ya kan, ngecek keadaan di lapangan dan semua hotel saya jamin ada air bersih,” ucap Widiyanti.
Ia menambahkan, bahkan di homestay desa wisata pun tersedia air bersih dan air hangat.
“Tidak mandi pakai air galon di hotel-hotel. Even home stay pun, di desa wisata kami cek ada air bersih dan ada air panas juga,” ungkap Widiyanti.
Menpar pun menilai kabar tersebut sebagai isu miring belaka.
“Iya kabar miring, mungkin ada yang pengin jadi Menteri Pariwisata,” imbuhnya.
