Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto menyebut pemerintah tengah membangun 13 lapas baru di berbagai daerah untuk mengatasi lapas over kapasitas. Selain itu, cara lain untuk mengatasi hal ini dengan memberikan remisi tambahan kepada warga binaan yang berprestasi.
“Kalau mereka memberikan prestasi atau membuat karya yang bermanfaat untuk warga binaan yang lain, kita akan memberikan remisi tambahan,” kata Agus, usai kunjungan ke Universitas Sumatera Utara (USU), Kota Medan, Selasa (24/6/2025).
Agus menjelaskan bahwa remisi tambahan itu di luar dari remisi-remisi yang biasanya diberikan kepada warga binaan, seperti remisi hari besar keagamaan. Dia menyebut bahwa remisi tambahan itu tengah disusun Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.
“(Remisi tambahan) di samping remisi-remisi yang sesuai aturan, misalnya keagamaan, hari besar kemerdekaan RI, akan kita tambahkan kalau memberikan prestasi bagi warga binaan yang lain. Pemberian remisi yang kita tambahkan yang kita minta Pak Dirjen Pas untuk menyusun,” jelasnya.
Agus Andrianto juga membeberkan sejumlah lokasi yang rencananya akan dibangun 13 lembaga pemasyarakatan (lapas) baru. Daerah itu di antaranya, di Nusakambangan, Solo dan Jawa Timur.
“Di Nusakambangan ada, di Solo ada, Jawa Timur ada. Jadi, di seluruh indonesia, kami sedang menyelesaikan pembangunan 13 lapas,” kata Agus.
Agus mengatakan pembangunan lapas baru ini untuk mengurangi over kapasitas di sejumlah lapas di Indonesia. Mantan Wakapolri itu juga menjelaskan soal pemindahan warga binaan ke Lapas Nusakambangan dalam rangka memberantas peredaran narkoba. Dari Sumut, kata Agus, ada 100 warga binaan yang dipindahkan ke Lapas Nusakambangan.
“Tentunya dalam kaitan untuk mengurangi over kapasitas dan sekaligus juga pemberantasan narkoba. Dari Sumut kemarin kita pindahkan 100 orang, secara keseluruhan hampir 900 warga binaan yang hukuman mati, seumur hidup dan yang diindikasikan masuk dalam jaringan narkoba ini kita pindahkan ke Nusakambangan,” jelasnya.
Menurutnya, pemindahan itu untuk memberikan keamanan bagi warga binaan lainnya. Di samping itu, kata Agus, keluarga warga binaan yang dipindahkan ke Nusakambangan memang akan kesulitan untuk berkunjung.
“Harapannya, jangan sampai masyarakat menjadi korban, walaupun di sisi lain ada keluarga yang menjadi korban karena kesulitan untuk menjenguk mereka, tapi demi hak asasi yang lebih banyak,” kata Agus.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.