Menteri Perdagangan Ungkap Alasan Harga Kelapa Melonjak Tinggi

Posted on

Menteri Perdagangan Budi Santoso buka-bukaan mengenai harga kelapa yang melonjak tinggi akhir-akhir ini. Menurut dia, hal ini terjadi karena banyak kelapa di dalam negeri diekspor ke China.

Menurut dia, permintaan ekspor ke China tengah tinggi. Selain itu harga ekspor juga tinggi membuat pengusaha memilih menjual kelapa ke luar negeri.

“Itu kan kelapa naik harganya kan karena ekspor, ekspor dari China jadi harga naik,” katanya dikutip infoFinance, Minggu (20/4/2025).

Pelaku usaha dalam negeri, kata dia, membeli harga yang lebih murah ke eksportir. Untuk itu, banyak pengusaha ekspor atau eksportir lebih memilih mengekspor.

“Sementara industri dalam negeri kan belinya dengan harga murah sehingga eksportir kan lebih suka berjual. Jadinya langka gitu kan,” tuturnya.

Maka dari itu pihaknya mempertemukan pelaku usaha dalam negeri dengan para eksportir. Sayangnya, hal tersebut belum menemukan titik terang.

“Sudah kita temukan antara eksportir dengan pelaku usaha industri. Tapi belum ada kesepakatan. Kita cari nanti solusinya yang terbaik,” jelas Budi.

Dalam pantauan infocom pada Jumat, (11/4) lalu, harga kelapa bulat atau parut mengalami lonjakan yang signifikan. Salah seorang penjual kelapa parut di Pasar Rawa Bebek, Usin, mengatakan harga satu butir kelapa bisa mencapai Rp 25.000, tergantung ukuran.

Padahal saat kondisi normal, kelapa parut dijual dengan harga Rp 10.000-15.000 per butir. Artinya untuk kelapa ukuran kecil, harga mengalami kenaikan dua kali lipat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *