Militer Israel Berencana Meningkatkan Tekanan ke Hamas, Netanyahu Memerintahkan

Posted on

Militer Israel berencana meningkatkan tekanan dan serangan ke Hamas. Hal itu sesuai dengan instruksi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Netanyahu sendiri memerintahkan itu setelah kelompok Hamas disebut menolak usulan Israel untuk melakukan gencatan senjata sementara dan sebaliknya menuntut kesepakatan untuk mengakhiri perang dengan imbalan pembebasan sandera.

“Tidak punya pilihan selain terus berjuang demi eksistensi kami, hingga menang,” ujar Netanyahu dikutip infoNews dari Reuters Minggu (20/4/2025).

Mediator Mesir telah berupaya memulihkan gencatan senjata, yang ditinggalkan Israel bulan lalu setelah berupaya memperpanjang gencatan senjata sementara yang telah membebaskan 38 sandera.

Hamas, yang militannya melakukan serangan pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel yang memicu perang, mengatakan mereka hanya akan membebaskan sandera yang tersisa berdasarkan kesepakatan untuk mengakhiri perang.

Hamas Isyaratkan Tolak Tawaran Gencatan Senjata Israel

Sebelumnya, perundingan gencatan senjata selama 45 hari berakhir buntu. Dalam tawaran terbaru Israel itu, Tel Aviv menuntut pembebasan 10 sandera yang masih hidup, dengan imbalannya sebanyak 1.231 tahanan Palestina akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel dan bantuan kemanusiaan kembali diperbolehkan masuk ke Jalur Gaza.

Namun, seorang pejabat Hamas menyebut bahwa tawaran Israel itu juga menuntut perlucutan senjata para petempur Hamas demi mengamankan akhir perang sepenuhnya. Tuntutan itu ditolak mentah-mentah oleh Hamas.

“Kesepakatan parsial ini digunakan oleh (Perdana Menteri Israel) Benjamin Netanyahu sebagai kedok untuk agenda politiknya… kami tidak akan terlibat dalam kebijakan ini,” tegas Al-Hayya sebagai kepala negosiator Hamas dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis (17/4) malam.

“Hamas mengupayakan kesepakatan komprehensif yang melibatkan pertukaran tahanan dalam satu paket sebagai imbalan atas penghentian perang, penarikan pendudukan dari Jalur Gaza, dan dimulainya rekonstruksi,” cetusnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *