Misteri kerangka manusia di dalam pohon aren yang ada di wilayah Serdang Bedagai, Sumatera Utara (Sumut) mulai terpecahkan. Identitas dari kerangka tersebut kini sudah diketahui.
“Menyatakan identitasnya saja, iya Muhammad Yuda Prawira,” kata Kasi Humas Polres Serdang Bedagai Iptu L. B. Manulang, Rabu (19/11/2025).
Hasl tes Deoxyribonucleic Acid atau DNA kerangka tersebut memiliki kecocokan dengan ayah kandung dari Muhammad Yudha, Amrita Hamid. Oleh karena itu, polisi menyimpulkan kerangka itu adalah Muhammad Yudha.
Kapolres Sergai AKBP Jhon Hery Rakutta Sitepu menyebut Muhammad Yudha meninggal dunia dua tahun sebelum akhirnya tulang belulangnya ditemukan. Untuk mengetahui identitas dari korban, dilakukan sejumlah tes kepada Amrik Hamid.
“Berdasarkan resapan darah dan buccal wab milik Amrita Hamid yang dicocokkan dari tulang paha, tulang iga, milik gigi mister X,” sebut AKBP Jhon Hery Rakutta.
Selain melakukan tes, polisi juga melakukan pemeriksaan kepada saksi untuk mengungkap identitas korban. Sudah ada 17 orang yang diperiksa terkait hal ini.
“Sampai saat ini ada 17 orang yang kita mintai keterangannya sebagai saksi, Ada warga sekitar keluarga juga ada,” sebutnya.
Dari hasl pemeriksaan, tidak ditemukan adanya tanda kekerasan di korban. Hal ini disimpulkan dari hasil tes forensik yang dilakukan RS Bhayangkara Tk II Medan.
“Untuk penyebab kematian, saya katakan yang kita temukan ini adalah tulang belulang. Jadi saya spesialis forensik hanya melaksanakan identifikasi, dari identifikasi tulang tersebut bisa disimpulkan tidak terdapat tanda tanda kekerasan pada tulang belulang,” kata Pamin Subdit Yamet Dokpol Bhayangkara Polda Sumut Iptu Egar Saragih pada Rabu (19/11).
Hasil ini disimpulkan meski minimnya bukti tambahan untuk diuji forensik seperti daging ataupun otot dari kerangka tersebut. Pengujian hanya dilakukan terhadap tulang korban.
“Organ tidak dapat disimpulkan karena yang ditemukan hanya tulang belulang , untuk organ dalam bagian apapun tidak ada lagi hanya tulang belulang berdasarkan indetifikasi, tulang belulang itu utuh berdasarkan manusi ras mongoloid jenis kelamin laki laki,” jelasnya.
“Tidak menutup kemungkinan jika penemuannya masih ada jaringan lunaknya atau ada jaringan ototnya mungkin bisa ada tanda tanda kekerasan,” jelasnya.
Hingga kini, belum diketahui penyebab pasti dari meninggalnya korban. Alasan di balik korban berada di dalam pohon juga belum diketahui.







