Empat geng motor di Banda Aceh mendeklarasikan bubar serta meminta maaf ke orang tua masing-masing. Sebagian mereka menangis ketika memeluk orang tua serta berjanji tidak mengulangi perbuatannya.
Pantauan infoSumut, pembubaran geng motor yang dihadiri 30 anggota itu berlangsung di Mapolresta Banda Aceh, Rabu (24/9/2025). Sebagian besar anggota kelompok ini masih di bawah umur dan duduk di bangku sekolah.
Beberapa anggota geng datang ke Mapolresta mengenakan seragam sekolah serta didampingi guru. Selain itu, sebagian remaja tersebut didampingi orang tua maupun anggota keluarga yang lain.
Usai membacakan teks deklarasi, mereka diberikan kesempatan sungkeman kepada orang tua. Beberapa ayah tampak menasehati anaknya serta mengingatkan agar tidak tergabung lagi dalam geng motor.
Usai dinasehati, remaja dan orang tua tampak berpelukan. Suasana haru menyelimuti. Beberapa anak dan orang tua tampak menangis.
“Imbauan saya kepada orang tua tolong awasi, bina anaknya. Kalau malam tidak pulang bahkan sampai Subuh tidak pulang itu patut dicurigai harus ditanya harus dicari, itu kemana,” kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Joko Heri Purwono kepada wartawan.
Menurutnya, orang tua juga harus memperhatikan motor yang dipakai anaknya. Bila motornya dipreteli dan dipakai untuk balap liar, orang tua diminta melarangnya.
“Saya lihat ini banyak kenakalan remaja ini juga akibat dari kelemahan dari pengawasan dari orang tua,” jelasnya.
Sebelumnya, empat geng motor di Banda Aceh mendeklarasikan pembubaran kelompok mereka pasca insiden pembacokan di Pasar Aceh. 30 anggota geng rata-rata masih di bawah hadir membuat pernyataan.
“Jadi hari ini kita laksanakan pembubaran anak-anak yang masuk dalam geng motor. Ini didasari kejadian yang pada malam Minggu di Pasar Aceh, penganiayaan berat yang dilakukan oleh salah satu dari anggota geng motor,” ujar Joko.
Menurutnya, polisi akan memproses hukum remaja tersebut bila ketahuan ikut lagi dalam geng motor. Mereka yang membuat pernyataan disebut bukan pelaku pembacokan tapi ikut-ikutan dalam kelompok tersebut.
“Mereka yang ikut (deklarasi) ini, bukan pelakunya. Kalau pelaku (pembacokan) cuma dua orang,” jelasnya.