Muslim Wajib Tahu! Dalil dan Adab Bertetangga Sesuai Ajaran Rasulullah SAW

Posted on

Tetangga adalah orang terdekat yang hidup berdampingan dengan kita sehari-hari. Dalam situasi sulit, merekalah yang sering kali pertama hadir untuk membantu. Islam sangat menekankan pentingnya memperlakukan tetangga dengan baik sebagai bagian dari keimanan dan akhlak mulia seorang Muslim.

Rasulullah SAW mengingatkan bahwa seorang Muslim sejati harus menjaga hubungan baik dengan tetangganya, tidak mengganggu, serta menghormati hak-hak mereka.

Dilansir infoHikmah dari buku Syarah Riyadhus Shalihin Jilid 1 oleh Imam an-Nawawi yang diterjemahkan oleh Musthafa Dib al-Bugha, dkk, berikut hadits yang mengajarkan agar umat muslim tidak mengganggu tetangga mereka.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah SAW bersabda,

مَن كانَ يُؤْمِنُ باللَّهِ واليَومِ الآخِرِ فلا يُؤْذِ جارَهُ

Artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, janganlah menyakiti tetangganya.” (HR Bukhari & Muslim)

Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda dengan tegas:

“Demi Allah, tidaklah beriman. Demi Allah, tidaklah beriman”. Lantas beliau ditanya oleh sahabat, “Siapakah ia, wahai Rasulullah?”. Beliau menjawab, “Orang yang tetangganya merasa tidak aman dari perbuatan jahatnya.” (HR Bukhari & Muslim)

Hal ini menunjukkan bahwa menyakiti atau meresahkan tetangga dapat mengurangi kesempurnaan iman seseorang. Gangguan dapat berupa tindakan fisik atau verbal seperti bergosip, berbicara kasar, membuat kebisingan yang mengganggu, atau bahkan membuang sampah sembarangan ke area rumah tetangga.

Menjaga hubungan baik dengan tetangga dengan tidak mengganggunya adalah wujud nyata keimanan dan akhlak seseorang dalam Islam.

Dengan menjaga sikap dan perilaku, hubungan antar tetangga akan tetap harmonis, penuh rasa saling menghormati, dan membawa ketenangan dalam kehidupan bermasyarakat.

Dalam Islam, tetangga juga memiliki hak untuk diperlakukan dengan kasih sayang dan rasa hormat. Selain tidak mengganggu, beberapa bentuk kebaikan yang dianjurkan adalah:

Habib Ja’far dalam acara infoKultum beberapa waktu lalu mengutip pendapat Imam Al-Ghazali yang menjelaskan cara dan adab bertetangga sebagai muslim, berikut penjelasannya.

Seorang Muslim dianjurkan untuk berlaku sopan dan bijak, sehingga tetangga merasa aman dan nyaman. Menjaga perilaku agar tidak meresahkan lingkungan sekitar merupakan bentuk nyata dari keimanan dan penghormatan kepada sesama.

Menjenguk tetangga yang sedang sakit adalah wujud perhatian dan empati. Tindakan ini tidak hanya meringankan beban mereka, tetapi juga mempererat tali silaturahmi antarwarga.

Ketika ada tetangga yang mengalami musibah, dianjurkan untuk menyampaikan belasungkawa. Kehadiran kita dapat memberikan dukungan moral dan menunjukkan kepedulian sebagai sesama Muslim.

Menunjukkan empati yang tulus-baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan tetangga-dapat memperkuat hubungan dan menciptakan suasana harmonis dalam bermasyarakat.

Sikap seperti terlalu banyak omong, mengintip, atau mencampuri urusan pribadi tetangga dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Islam mengajarkan adab dan sopan santun dalam bersosialisasi.

Salam merupakan doa dan tanda persaudaraan. Mengucapkan salam ketika berjumpa dengan tetangga dapat menumbuhkan suasana akrab dan penuh berkah.

Wallahu a’lam.

Hadits Larangan Mengganggu Tetangga

Cara Bertetangga yang Baik Menurut Ajaran Islam

1. Memberikan Rasa Aman dan Tidak Mengganggu

2. Menjenguk Tetangga yang Sakit

3. Mengunjungi Tetangga yang Sedang Berduka

4. Turut Merasakan Senang dan Sedihnya Tetangga

5. Menjaga Tata Krama dan Menghindari Sikap Mengganggu

6. Membiasakan Mengucap Salam