Nadiem Buka Suara Soal Dugaan Korupsi Laptop 9,9 T di Mendikbud

Posted on

Eks Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) 2019-2024 Nadiem Makarim buka suara soal kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook senilai Rp 9,9 triliun. Dalam jumpa Pers ia menyebut pengadaan laptop tersebut untuk pembelajaran saat Pandemi COVID-19 2020.

“Di tahun 2020, krisis pandemi COVID-19 bukan hanya menjadi krisis kesehatan, tetapi juga menjadi krisis pendidikan,” kata Nadiem dalam jumpa pers di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dilansir infoNews, Selasa (10/6/2025).

Ia mengatakan pengadaan laptop tersebut merupakan upaya Mendikbud untuk memastikan agar pembelajaran di sekolah tetap berjalan.

“Kemendikbudristek harus melakukan mitigasi dengan secepat dan seefektif mungkin, agar bahaya learning loss atau hilangnya pembelajaran bisa kita tekan. Sehingga program pengadaan peralatan teknologi informasi dan komunikasi atau TIK yang termasuk laptop adalah bagian dari upaya mitigasi risiko pandemi untuk memastikan pembelajaran murid-murid kita tetap berlangsung,” ucapnya.

Saat itu, kata Nadiem, Kemendikbudristek mengadakan 1,1 juta unit laptop beserta modem 3G dan proyektor yang diserahkan untuk lebih dari 77 ribu sekolah dalam kurun waktu 4 tahun. Pengadaan laptop itu dilakukan untuk mendukung pembelajaran jarak jauh.

“Perangkat TIK itu juga menjadi alat peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan. Dan juga untuk pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer atau ANBK, yang menjadi instrumen sensus kami untuk mengukur capaian pembelajaran dan juga dampak daripada learning loss,” jelas dia.

Nadiem juga menjelaskan alasannya memilih Chromebook untuk dibagikan ke sekolah-sekolah. Menurutnya, berdasarkan kajian yang dilakukan, Chromebook lebih murah.

“Tim di Kemendikbutristek melakukan kajian mengenai perbandingan antara Chromebook dan operating system lainnya. Dan satu hal yang sangat jelas pada saat saya mencerna laporan ini adalah dari sisi harga Chromebook itu kalau spec-nya sama selalu 10-30% lebih murah,” ucap dia.

“Dan bukan hanya itu saja operating system-nya Chrome OS itu gratis. Sedangkan operating system lainnya itu berbayar, dan bisa berbayar sampa Rp 1,5 sampai Rp 2,5 juta tambahan,” sambungnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *