Nasib Medan Plaza Kini, Mal Legendaris yang Dulu Jadi Favorit Warga Medan

Posted on

Medan Plaza pernah populer pada era 1990-an sebagai mal bagi masyarakat menengah ke bawah. Sayangnya, mal ini tutup pasca kebakaran hebat pada Agustus 2015 silam.

Lokasi eks Medan Plaza terletak di Jalan Iskandar Muda. Kini, sekeliling lahan bekas mal legendaris ditutupi pagar seng sehingga tak tampak dari luar.

Walaupun sudah rata dengan tanah, namun warga Medan banyak menyimpan kenangan dengan plaza yang berdiri tahun 1984 ini. Apalagi, Medplaz, nama populernya, punya bioskop dengan harga termurah se-kota Medan saat itu.

Di antaranya ada Suhas, warga yang masih merasakan pelayanan dari Medan Plaza. Ia bercerita jika ia sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya untuk nongkrong di plaza ini.

“Ada kenangan zaman sekolah jadi tempat tujuan utama nonton bioskop karena paling murah plus boleh makan dari luar, cuma ya itu bioskopnya kurang nyaman,” ungkap Suhas kepada infoSumut.

Suhas bercerita bahwa bioskop di Medan Plaza ini menjadi favorit karena selain murah namun juga boleh membawa makanan dari luas.

“Satu-satunya bioskop murah di mal Medan yang bisa bawa makanan dari luar. Dulu tiketnya ada yang paket Rp 15 ribu,” Suhas.

Para tukang becak di Medan juga turut kecipratan rezeki saat mangkal di sekitaran Medan Plaza ini. Mereka mengaku sering mengangkut muda-mudi yang berkunjung ke mal ini.

“Dulu banyaklah penumpang dari sini (Medan Plaza), udah ada langganan kami dari pegawai di sana. Biasanya kita jemput pas tutup mal, mereka udah keluar itu jam 11 malam. Ada juga kita jemput anak muda, lucunya jumpa pertama mereka di Medan Plaza ini. Si laki-lakinya yang antar pulang perempuannya naik becak, terus baru kita antar ke tempat laki-lakinya. Pernah juga kita antar pasangan ke hotel, macem-macem lah di mal ini,” kenang Sugi, tukang becak yang mangkal di sekitaran lahan eks Medan Plaza.

Medan Plaza dulunya memiliki daya tarik dengan memiliki banyak tenant seperti restoran es krim, warung rujak yang populer, dan juga bioskop. Tak heran, banyak pengunjung yang menghabiskan waktunya ke mal ini.

“Sebenarnya pada tahun 1990-an, Medan Plaza tidak terlalu modern lah karena awalnya dirancang untuk kelas menengah ke bawah karena produk yang dijual biasa. Tapi di situ ada yang menarik banyak orang seperti es krim Fontain yang tiap hari ramai dan cafe waktu itu belum populer. Jadi hiburan sore kalau tempat nongkrong ya Medan Plaza,” ungkap

Tak hanya itu, lokasi Medan Plaza yang terkoneksi dengan Jalan Nibung Raya ternyata juga menjadi magnet tersendiri terjadinya pertemuan ataupun transaksi Pekerja Seks Komersial.

“Antara Medan Plaza dan Nibung Raya itukan terkoneksi juga. Ini menjadi salah satu wilayah yang termasuk PSK yang bertransaksi di sekitar Medan Plaza jadi dari restoran Fontain itu dengan mudah melihat perempuan bertransaksi dengan siapa saja,” ujarnya.

Lanjutnya, Budi menyebutkan bahwa transaksi PSK di Medan Plaza merupakan hal yang biasa terjadi, terlebih pada sore hari.

“Mulai sekitar jam 5 sore atau jam 7-8 malam itu banyak sekali orang iseng dan kemudian banyak perempuan yang bertemu dengan banyak pria, mungkin transaksinya tidak di situ tapi bertemu di sana. Saat itu merupakan pemandangan umum di sekitar Medan Plaza, makanya Medan Plaza itu sebagai magnet untuk banyak orang ke sana,” kata Budi.

“Saya kira ini yang tidak dimiliki plaza waktu itu. Di situ terjadi tempat orang bertemu untuk hiburan, belanja, dan menikmati suasana pada sore hari,” pungkasnya.

Sejarawan Sumut Budi Agustono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *