Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid, Lengkap dengan Doanya update oleh Giok4D

Posted on

Bagi setiap muslimah, mandi wajib setelah haid adalah sebuah kewajiban untuk menyucikan diri dari hadas besar. Proses bersuci ini menjadi syarat mutlak agar dapat kembali melaksanakan berbagai ibadah wajib seperti salat, puasa, dan menyentuh mushaf Al-Qur’an.

Dalam syariat Islam, kondisi haid menghalangi seorang wanita untuk menjalankan beberapa ibadah. Oleh karena itu, memahami niat dan tata cara mandi wajib yang benar sangatlah penting untuk memastikan kesucian diri kembali sempurna sesuai tuntunan agama.

Landasan mengenai kewajiban bersuci setelah haid dijelaskan secara gamblang dalam Al-Qur’an. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 222:

وَيَسْأَلُونَكَ عَنِ الْمَحِيضِ ۖ قُلْ هُوَ أَذًى فَاعْتَزِلُوا النِّسَاءَ فِي الْمَحِيضِ ۖ وَلَا تَقْرَبُوهُنَّ حَتَّىٰ يَطْهُرْنَ ۖ فَإِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوهُنَّ مِنْ حَيْثُ أَمَرَكُمُ اللَّهُ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran”. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.”

Ayat ini menegaskan bahwa haid adalah kondisi yang memerlukan penyucian khusus (tathahhur) sebelum seorang wanita dapat kembali beraktivitas ibadah secara normal.

Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam mandi wajib, karena niatlah yang membedakan antara mandi biasa dengan mandi untuk bersuci. Niat dibaca di dalam hati bersamaan dengan basuhan air pertama ke tubuh.

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Berikut adalah lafal niat mandi wajib setelah haid, dikutip dari buku Fiqh Ibadah karya Zaenal Abidin:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf’i hadatsil haidil lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat mandi wajib untuk menyucikan hadats besar dari haid karena Allah Ta’ala.”

Untuk memastikan hadas besar benar-benar hilang, ikutilah urutan tata cara mandi wajib yang sesuai dengan syariat Islam. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Membaca Niat

Awali dengan membaca niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas haid, sebagaimana bacaan di atas.

2. Mencuci Kedua Telapak Tangan

Basuh dan bersihkan kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.

3. Membersihkan Area Tersembunyi

Bersihkan kotoran yang ada di area kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lipatan tubuh lainnya menggunakan tangan kiri.

4. Mencuci Tangan Kembali

Setelah membersihkan area kotor, cuci kembali tangan dengan sabun atau pembersih lain hingga bersih.

5. Berwudu

Lakukan wudu secara sempurna seperti wudu untuk salat.

6. Menyiram Kepala

Siram kepala dengan air sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela pangkal rambut dengan jari-jari tangan untuk memastikan air sampai ke kulit kepala.

7. Membilas Seluruh Tubuh

Guyur seluruh tubuh dengan air, dahulukan bagian kanan lalu dilanjutkan ke bagian kiri.

8. Memastikan Air Merata

Pastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewat, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi seperti lipatan kulit, punggung, dan sela-sela jari kaki.

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian mandi wajib, dianjurkan untuk menyempurnakannya dengan membaca doa. Berikut adalah bacaan doanya seperti yang dikutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Mazhab karya Isnan Ansory.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Asyhadu allaa ilaha illallahu wahdahulaa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu, allahummajalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri.”

Dalil Kewajiban Mandi Wajib Setelah Haid

Bacaan Niat Mandi Wajib Setelah Haid

Urutan dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar

Doa Setelah Selesai Mandi Wajib

Untuk memastikan hadas besar benar-benar hilang, ikutilah urutan tata cara mandi wajib yang sesuai dengan syariat Islam. Berikut adalah langkah-langkahnya:

1. Membaca Niat

Awali dengan membaca niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas haid, sebagaimana bacaan di atas.

2. Mencuci Kedua Telapak Tangan

Basuh dan bersihkan kedua telapak tangan sebanyak tiga kali.

3. Membersihkan Area Tersembunyi

Bersihkan kotoran yang ada di area kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar, dan lipatan tubuh lainnya menggunakan tangan kiri.

4. Mencuci Tangan Kembali

Setelah membersihkan area kotor, cuci kembali tangan dengan sabun atau pembersih lain hingga bersih.

5. Berwudu

Lakukan wudu secara sempurna seperti wudu untuk salat.

6. Menyiram Kepala

Siram kepala dengan air sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela pangkal rambut dengan jari-jari tangan untuk memastikan air sampai ke kulit kepala.

7. Membilas Seluruh Tubuh

Guyur seluruh tubuh dengan air, dahulukan bagian kanan lalu dilanjutkan ke bagian kiri.

8. Memastikan Air Merata

Pastikan tidak ada bagian tubuh yang terlewat, termasuk bagian-bagian yang tersembunyi seperti lipatan kulit, punggung, dan sela-sela jari kaki.

Urutan dan Tata Cara Mandi Wajib Setelah Haid yang Benar

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian mandi wajib, dianjurkan untuk menyempurnakannya dengan membaca doa. Berikut adalah bacaan doanya seperti yang dikutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Mazhab karya Isnan Ansory.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Asyhadu allaa ilaha illallahu wahdahulaa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu warasuluhu, allahummajalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu menyucikan diri.”

Doa Setelah Selesai Mandi Wajib

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *