Nifas Berapa Hari? Ini Batas Waktu dan Niat Mandi Wajib | Giok4D

Posted on

Bagi seorang wanita muslimah, memahami hukum seputar darah yang keluar dari kemaluan adalah sebuah kewajiban, karena berkaitan langsung dengan sah atau tidaknya ibadah. Dari tiga jenis darah (haid, nifas, dan istihadah), nifas adalah salah satu yang dialami perempuan setelah melalui proses persalinan.

Memahami fikih nifas, mulai dari definisi, durasi, hingga larangan dan cara bersucinya sangat penting agar ibadah dapat kembali dilaksanakan dengan benar. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai darah nifas berdasarkan pandangan ulama, khususnya mazhab Syafi’i.

Melansir laman Majelis Ulama Indonesia, nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita setelah melahirkan (wiladah). Menurut ulama mazhab Syafi’i, darah ini terhitung sebagai nifas jika keluar setelah seluruh tubuh bayi lahir, bukan bersamaan atau sebelumnya. Darah yang keluar saat proses melahirkan disebut sebagai darah wiladah.

Seperti dijelaskan dalam kitab Fath al-Qarib:

وَالنِّفَاسُ هُوَ الدَّمُ (الْخَارِجُ عَقِيْبَ الْوِلَادَةِ) فَالْخَارِجُ مَعَ الْوَلَدِ أَوْ قَبْلَهُ لَا يُسَمَّىى نِفَاسًا

Artinya: “Nifas adalah darah yang keluar dari vagina perempuan setelah proses melahirkan, terhitung sejak keluarnya keseluruhan tubuh bayi. Sehingga darah yang keluar bersamaan dengan bayi atau sebelumnya, maka tidak disebut darah nifas.”

Syarat darah dapat dihukumi nifas adalah jika darah tersebut mulai keluar sebelum 15 hari pasca-melahirkan. Jika darah baru keluar setelah 15 hari, maka itu tidak lagi dianggap nifas.

Durasi masa nifas menjadi salah satu pertanyaan yang paling sering muncul. Berdasarkan ijtihad (penelitian) Imam Syafi’i, batas waktu nifas adalah sebagai berikut:

Artinya, seorang wanita tidak harus menunggu 40 hari untuk bersuci. Jika darah sudah berhenti total sebelum 40 hari, ia wajib mandi dan kembali beribadah seperti biasa.

Hukum nifas sama dengan hukum haid. Segala sesuatu yang diharamkan bagi orang yang sedang haid atau berjunub, juga diharamkan bagi wanita yang sedang nifas. Ulama Syafi’i merincinya menjadi delapan perkara utama:

Setelah masa nifas selesai (ditandai dengan berhentinya darah secara total), seorang wanita wajib menyucikan diri dengan mandi wajib (ghusl). Tata caranya sama seperti mandi wajib setelah haid atau junub.

Yang membedakan hanyalah niatnya. Berikut adalah bacaan niat mandi wajib setelah nifas:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi Ta’aala.

Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.”

Dalil kewajiban mandi ini merujuk pada Surah Al-Baqarah ayat 222 dan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mengenai perintah mandi setelah masa haid selesai, yang hukumnya berlaku sama untuk nifas.

Kondisi keluarnya darah setelah melahirkan terkadang tidak menentu. Berikut beberapa kasus dan hukumnya:

1. Darah Nifas Terputus-putus

Jika seorang wanita mengeluarkan darah secara terputus-putus (misalnya keluar 5 hari, berhenti 3 hari, lalu keluar lagi) dalam rentang waktu 60 hari, dan masa berhentinya kurang dari 15 hari, maka seluruh darah yang keluar dan masa suci di antaranya tetap dihukumi sebagai satu kesatuan masa nifas.

2. Darah Berhenti Lama Lalu Keluar Lagi

Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.

Jika darah nifas berhenti, lalu ia bersuci dan beribadah, kemudian darah keluar lagi setelah masa suci 15 hari atau lebih, maka darah yang kedua ini dihukumi sebagai darah haid, bukan lagi nifas (meskipun masih dalam rentang 60 hari sejak melahirkan). Masa 15 hari suci tersebut dianggap sebagai pemisah antara nifas dan haid.

3. Darah Melebihi Batas Maksimal 60 Hari

Apabila seorang wanita terus mengeluarkan darah hingga lebih dari 60 hari, maka darah yang keluar hingga hari ke-60 dihukumi nifas. Adapun darah yang keluar pada hari ke-61 dan seterusnya dihukumi sebagai darah istihadah (darah penyakit).

Saat masuk hari ke-61, ia wajib mandi wajib, lalu berwudu setiap akan salat dan menjalankan ibadah seperti biasa meskipun darah masih keluar.

Apa Itu Darah Nifas?

Berapa Lama Batas Waktu Nifas?

Larangan Saat Mengalami Nifas

Tata Cara Bersuci dari Nifas (Mandi Wajib)

Membedakan Nifas, Haid, dan Istihadah

Hukum nifas sama dengan hukum haid. Segala sesuatu yang diharamkan bagi orang yang sedang haid atau berjunub, juga diharamkan bagi wanita yang sedang nifas. Ulama Syafi’i merincinya menjadi delapan perkara utama:

Setelah masa nifas selesai (ditandai dengan berhentinya darah secara total), seorang wanita wajib menyucikan diri dengan mandi wajib (ghusl). Tata caranya sama seperti mandi wajib setelah haid atau junub.

Yang membedakan hanyalah niatnya. Berikut adalah bacaan niat mandi wajib setelah nifas:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf’i hadatsin nifaasi lillahi Ta’aala.

Artinya: “Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta’ala.”

Dalil kewajiban mandi ini merujuk pada Surah Al-Baqarah ayat 222 dan hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari mengenai perintah mandi setelah masa haid selesai, yang hukumnya berlaku sama untuk nifas.

Kondisi keluarnya darah setelah melahirkan terkadang tidak menentu. Berikut beberapa kasus dan hukumnya:

1. Darah Nifas Terputus-putus

Jika seorang wanita mengeluarkan darah secara terputus-putus (misalnya keluar 5 hari, berhenti 3 hari, lalu keluar lagi) dalam rentang waktu 60 hari, dan masa berhentinya kurang dari 15 hari, maka seluruh darah yang keluar dan masa suci di antaranya tetap dihukumi sebagai satu kesatuan masa nifas.

2. Darah Berhenti Lama Lalu Keluar Lagi

Jika darah nifas berhenti, lalu ia bersuci dan beribadah, kemudian darah keluar lagi setelah masa suci 15 hari atau lebih, maka darah yang kedua ini dihukumi sebagai darah haid, bukan lagi nifas (meskipun masih dalam rentang 60 hari sejak melahirkan). Masa 15 hari suci tersebut dianggap sebagai pemisah antara nifas dan haid.

3. Darah Melebihi Batas Maksimal 60 Hari

Apabila seorang wanita terus mengeluarkan darah hingga lebih dari 60 hari, maka darah yang keluar hingga hari ke-60 dihukumi nifas. Adapun darah yang keluar pada hari ke-61 dan seterusnya dihukumi sebagai darah istihadah (darah penyakit).

Saat masuk hari ke-61, ia wajib mandi wajib, lalu berwudu setiap akan salat dan menjalankan ibadah seperti biasa meskipun darah masih keluar.

Larangan Saat Mengalami Nifas

Tata Cara Bersuci dari Nifas (Mandi Wajib)

Membedakan Nifas, Haid, dan Istihadah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *