Juru bicara (Jubir) Partai Aceh Nurzahri mengaku telah mengundurkan diri dari jabatannya. Pengunduran itu disebut telah disetujui petinggi partai bentukan mantan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.
Nurzahri mengatakan, dia sudah mendiskusikan pengunduran diri itu dengan Ketua Tuha Peut Partai Aceh Malik Mahmud Al-Haytar, Ketua Umum Muzakir Manaf alias Mualem, dan Sekjen Partai Aiyub Abbas. Namun dia enggan membeberkan alasan mundur dari jabatan yang telah diemban selama empat tahun itu.
“Tidak ada alasan khusus yang melatar belakangi pengunduran diri saya ini. Saya hanya ingin lebih fokus pada pekerjaan saya,” kata Nurzahri kepada wartawan, Rabu (11/6/2025).
Dia berterimakasih kepada petinggi partai karena telah memahami dan merestui pengunduran tersebut. Nurzahri mengaku ditunjuk sebagai jubir sejak 2021 lalu.
Meski tidak lagi menjabat sebagai jubir, kata Nurzahri, dirinya akan tetap membantu partai baik secara pemikiran maupun tenaga untuk menyelesaikan persoalan-persoalan Aceh yang tidak henti-hentinya mereka perjuangkan.
Pasca pengunduran diri Nurzahri, Partai Aceh belum menunjukkan juru bicara baru. “Posisi Jubir Partai Aceh akan diambil alih oleh Sekjen Partai Aceh Aiyub Abbas,” jelasnya.
Diketahui, Partai Aceh merupakan partai lokal pemenang Pemilu 2024. Partai yang dipimpin Mualem itu memperoleh 20 kursi di DPR Aceh sehingga mendapatkan jatah kursi ketua.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
Mualem yang diusung Partai Aceh juga terpilih sebagai Gubernur Aceh pada Pilkada November 2024 lalu. Mualem berpasangan dengan Fadhlullah Dek Fadh, Ketua Partai Gerindra Aceh.