Salat hajat adalah salah satu bentuk ibadah sunnah yang dilakukan oleh umat Muslim ketika memiliki keinginan atau kebutuhan tertentu, dan berharap agar hajat tersebut dikabulkan oleh Allah SWT. Meskipun bukan merupakan kewajiban, salat hajat sangat dianjurkan karena menunjukkan bentuk kepasrahan dan ketundukan kepada Allah SWT.
Menurut ajaran Islam, melaksanakan salat hajat bukan hanya untuk memohon pertolongan atas masalah hidup, tetapi juga sebagai sarana mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT. Dikutip dari buku Menjemput Berkah Lewat Shalat Hajat karya Abu Khansa Al-Harits, salat Hajat bisa dilakukan kapan saja, tetapi waktu terbaik untuk melaksanakannya adalah pada sepertiga malam terakhir sebagai bagian dari salat malam. Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang berwudhu dan menyempurnakannya, kemudian shalat dua rakaat dengan sempurna, maka Allah akan memberikan apa yang ia minta, cepat atau lambat.” (HR Ahmad dari Abu Darda’)
Lantas, sudah tahukah infoers bacaan niat serta tata caranya? Berikut infoSumut sajikan informasinya. Yuk, simak!
Niat Salat Hajat 2 Rakaat
Salat hajat minimal dilakukan dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dengan pelaksanaan dua rakaat salam setiap dua rakaatnya. Sebelum memulai, niat salat hajat dibaca dalam hati secara sungguh-sungguh bersamaan dengan takbiratul ihram.’
Lafal Niat Salat Hajat:
اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat salat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Tata Cara Salat Hajat
Salat hajat bisa dilakukan kapan saja, kecuali pada waktu-waktu yang diharamkan, seperti setelah salat subuh hingga terbit matahari, dan setelah salat ashar hingga matahari tenggelam. Waktu terbaik untuk mengerjakannya adalah pada sepertiga malam terakhir, karena saat itulah doa lebih mustajab.
Berikut adalah langkah-langkah dalam melaksanakan salat hajat:
· Berniat dalam hati saat takbiratul ihram.
· Membaca doa iftitah.
· Membaca ta’awwudz dan surat Al-Fatihah.
· Membaca salah satu surat dalam Al-Qur’an (disarankan Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua).
· Rukuk sambil membaca tasbih tiga kali.
· I’tidal dengan tuma’ninah.
· Sujud pertama, duduk di antara dua sujud, lalu sujud kedua.
· Bangkit untuk rakaat kedua dan lakukan seperti rakaat pertama.
· Setelah tasyahud akhir, tutup dengan salam.
Jika dikerjakan dalam empat rakaat, maka setelah dua rakaat tidak perlu membaca tasyahud awal. Langsung berdiri untuk melanjutkan rakaat ketiga dan keempat, lalu diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.
Doa Setelah Salat Hajat
Setelah mengerjakan salat hajat, dianjurkan untuk duduk dengan khusyu’ dan memperbanyak zikir, istighfar, serta membaca shalawat. Inilah amalan yang bisa dilakukan:
1. Membaca Istighfar
أَسْتَغْفِرُ ٱللّٰهَ ٱلْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal ‘azhim
Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.”
Dianjurkan membaca istighfar sebanyak 100 kali atau setidaknya 33 kali.
2. Membaca Shalawat Nabi
اللّهُمَّ صَلِّ عَلى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاةَ الرِّضا وَارْضَ عَنْ اَصْحَابِه رِضَاءَ الرِّضا
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammadin shalatar-ridha wardha’an ashhabihir riddhar-ridha
Artinya: “Wahai Tuhanku, limpahkan kesejahteraan kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, kesejahteraan yang diridai, dan ridailah sahabat-sahabat beliau semuanya.”
3. Membaca Doa Khusus
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ …
(Doa lengkap sesuai HR Tirmidzi dan Ibnu Abu Aufa)
Artinya:
“Tidak ada Tuhan melainkan Allah yang Maha Lembut dan Maha Penyantun… Janganlah Engkau biarkan dosa pada diriku melainkan Engkau ampuni…”
4. Doa dalam Sujud atau Setelah Zikir
لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minazh-zhalimin
Artinya: “Tiada Tuhan yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku ini adalah dari golongan orang-orang yang berbuat aniaya.”
Doa ini dapat dibaca berulang kali saat sujud terakhir atau setelah selesai salat dan zikir.