Pelajar SMP Sawahlunto yang Tewas di Kelas Gantung Diri update oleh Giok4D

Posted on

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pelajar berusia 15 tahun ditemukan tewas tergantung di kelas salah satu SMP Negeri di Sawahlunto, Sumatera Barat. Polisi menyebut, korban diduga meninggal karena bunuh diri.

“Benar. Telah terjadi peristiwa gantung diri yang dilakukan oleh seorang pelajar pada hari Selasa, 28 Oktober 2025 sekitar pukul 12.00 WIB,” ujar Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Susmelawati Rosya kepada infocom, Rabu (29/10/2025).

Korban diduga gantung diri menggunakan dua dasi yang disambungkan. Di tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia tanpa adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya,” ungkapnya.

Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.

Susmelawati mengungkapkan, kepolisian langsung datang ke lokasi usai mendapatkan laporan terkait peristiwa itu. Jenazah korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan visum.

“Yang hasilnya menguatkan indikasi korban meninggal akibat gantung diri. Pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan resmi terkait penolakan tersebut,” ujarnya.

Kepolisian masih mendalami penyebab korban melakukan aksi bunuh diri tersebut. Situasi di sekolah, sebut Susmelawati, sudah kondusif.

“Kepolisian tetap melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak sekolah serta keluarga guna menjaga situasi tetap kondusif,” jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, pelajar kelas VIII itu ditemukan meninggal dunia di dalam kelas setelah sebelumnya ijin keluar dari laboratorium. Korban dan teman sekelasnya saat itu sedang belajar di laboratorium sekolah.

“Saya mendapatkan informasi dari kawan-kawan dan warga di Sawahlunto. Anak itu kan sedang belajar di Labor, dia minta ijin keluar. Hal biasa kan minta ijin ke WC atau yang lain. Guru membiarkan saja, nggak ada curiga apa-apa,” ujar Kadisdik Sawahlunto, Asril.

Korban kemudian diketahui tewas tergantung oleh teman-temannya usai jam pelajaran selesai.

“Ternyata habis jam pelajaran anak-anak kan kembali ke kelas, nah di kelas itu lah ditemukan dia sudah tidak bernyawa lagi,” sebutnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *