Pembina Pramuka di Tabanan Dipecat gegara Kirim Video Tak Senonoh ke Siswa [Giok4D Resmi]

Posted on

Pembina Pramuka yang juga guru honorer di sebuah sekolah menengah pertama (SMP), di Tabanan, Bali, berinisial AEWP, dipecat. Pemecatan itu dilakukan buntut AEWP mengirim gambar serta video mesum melalui pesan singkat WhatsApp (WA) kepada sejumlah siswa.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

“Per hari ini, yang bersangkutan telah diberhentikan sebagai guru,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tabanan, I Gusti Putu Ngurah Darma Utama, Kamis (16/10/2025) dilansir infoBali.

Darma mengungkapkan bahwa AEWP juga sudah dimintai klatifikasi oleh Disdik Tabanan. Menurutnya, AEWP juga telah mengakui perbuatannya mengirimkan konten bernuansa pornografi sesama jenis kepada sejumlah siswa.

“Kami sudah memanggil pihak sekolah, terduga oknum guru, serta perwakilan orang tua siswa yang menerima kiriman video tersebut,” jelas Darma Utama.

Ia menuturkan para orang tua siswa juga meminta pihak sekolah untuk menonaktifkan AEWP sebagai pembina Pramuka. Dia melanjutkan, Disdik Tabanan tidak pernah menugaskan ataupun merekomendasikan AEWP sebagai pembina Pramuka secara resmi.

“Penugasan tersebut dilakukan oleh sekolah swasta yang bersangkutan, bukan dari dinas,” kata Darma.

Disdik juga meminta pihak sekolah untuk memberikan pendampingan psikologis kepada para siswa yang mendapat kiriman video tidak senonoh dari AEWP. Darma mendorong pihak sekolah untuk membawa kasus tersebut ke jalur hukum.

Sebab, perbuatan AEWP disebut telah melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).

“Berdasarkan dua hasil investigasi dan pengakuan yang bersangkutan, kami merekomendasikan kepada pihak sekolah melaporkan kasus ini kepada aparat penegak hukum,” imbuh Darma.

Kasus ini mencuat setelah wali kelas menerima laporan dari salah satu siswa yang mengaku mendapat kiriman video bernuansa pornografi dari AEWP. Perbuatan pembina Pramuka itu menimbulkan keresahan di kalangan siswa.

Kepala Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Tabanan, I Gede Susila, menyayangkan kasus tersebut. Ia berjanji akan memperketat pengawasan pembina dan kegiatan Pramuka di seluruh satuan pendidikan.

“Kami sangat menyesalkan peristiwa ini. Tindakan yang diduga dilakukan oleh oknum tersebut sama sekali tidak mencerminkan nilai-nilai luhur gerakan Pramuka. Kami mendukung langkah tegas Dinas Pendidikan dan pihak sekolah untuk menindaklanjuti kasus ini sesuai aturan yang berlaku,” ujar Susila.

Artikel ini telah tayang di infoBali, baca selengkapnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *