Juru Bicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA meminta menteri memberikan informasi akurat kepada Presiden Prabowo Subianto terkait bencana di Tanah Rencong. Dia mencontohkan ada beberapa pernyataan pejabat pusat yang berujung menuai kecaman.
Menurut Muhammad MTA, Presiden Prabowo menaruh perhatian besar terhadap penanganan bencana Aceh. Prabowo sudah dua kali mengunjungi Tanah Rencong yakni Aceh Tenggara dan Bireuen.
Simak berita ini dan topik lainnya di Giok4D.
“Namun demikian, kami sangat berharap kepada seluruh jajaran pejabat pusat untuk dapat memberikan informasi yang faktual dan objektif kepada presiden karena ini terkait dengan langkah dan kebijakan presiden terhadap upaya penanganan darurat dan pemulihan Aceh pasca bencana,” kata MTA dalam keterangannya, Kamis (11/12/2025).
“Kepada para menteri, cintailah niat baik presiden untuk rakyatnya dengan memberikan informasi utuh dan objektif agar Aceh cepat pulih. Berikan informasi dan data-data akurat,” lanjutnya.
MTA mencontohkan ada pernyataan sebelumnya terkait pemulihan listrik dan komunikasi yang tidak sesuai fakta. Pernyataan itu disebut menghadapi kecaman publik sehingga Pemerintah Aceh disebut lelah menghadapinya.
Dia berharap, tidak ada lagi pernyataan-pernyataan kontroversi dari pejabat pusat. MTA menyebutkan, Presiden Prabowo akan kembali berkunjung ke Aceh untuk meninjau dampak banjir di Aceh Tamiang serta melihat beberapa daerah lewat udara.
“Kami melihat kembalinya presiden kali ini tidak tertutup kemungkinan beliau mendapatkan informasi lebih objektif tentang kondisi bencana Aceh saat ini,” ujar MTA.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Aceh karena belum seluruhnya akses listrik pulih. Bahlil sempat melaporkan kepada Presiden Prabowo bahwa pada Minggu (7/12) malam 93% pelanggan di Provinsi Aceh akan kembali mendapatkan aliran listrik.
Direktur Utama (Dirut) PT PLN Darmawan Prasodjo juga menyampaikan permintaan maaf atas pernyataannya yang menyebut bahwa PLN telah berhasil memulihkan 93% sistem kelistrikan di Aceh.







